Mishra pada awalnya merupakan anggota partai AAP dan terpilih untuk Majelis Legislatif Delhi dari Karawal Nagara dengan AAP tiket dalam pemilihan 2015.
Namun, hubungan Mishra dan para pemimpin AAP memburuk, sebab Mishra mengajukan pengaduan korupsi terhadap AAP dan Ketua Menteri Delhi saat itu Arvind Kejriwal dengan tuduhan menerima suap.
Baca: Cuma Mampir Pramusim di Madura United, Zah Rahan berlabuh ke PSS Sleman
Baca: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Terus Melonjak, Bayi Berusia 45 Hari Dinyatakan Positif Corona
Ulahnya yang sering menyerang partainya sendiri ini, membuat ia harus di diskualifikasi sebagai anggota AAP pada tahun Agustus 2019 lalu.
Mirha bergabung dengan BJP pada 17 Agustus 2019, dan melanjutkan ke pemilihan dan kehilangan jejak pendapat Majelis 2020 sebagai kandidat BPJ dari Model Town.
Selama pemilihan itu, ia memberlakukan larangan kampanye selama 48 jam untuknya karena pernyataannya kontroversial.
Ia mengatakan bahwa pemilhan itu adalah kontes antara India dan Pakistan yang menyiratkan bahwa AAP mewakili Pakistan.
Tepat sebelum kerusuhan melanda, Mishra diduga memberikan ultimatum kepada polisi Delhi.
Yakni dengan membersihkan jalan di dekat statiun metro Jaffrabad dimana orang-orang yang dasarnya memprotes Undang-undang Kewarganegaraan (CAA).
Ultimatum ini kemudian menjadi percikan yang memicu kerusuhan komunal, menurut banyak warganet dan para pemimpin yang sekarang.
Mereka menuntut Mishra untuk segera dipenjarakan.