Bahkan netizen kerap bergurau jika virus corona telah sampai di Indonesia sekalipun, akan mendapatkan penanganan yang sama dengan penyakit lainnya.
Sebut saja pengobatan tradisional seperti jamu, dan pijat alternatif yang sering menjadi rujukan masyarakat Indonesia dengan klaim bisa mengobati berbagai peyakit.
Tak terkecuali kerokan, pengobatan alternatif murah meriah untuk mengobati segala jenis penyakit 'masuk angin' seperti flu.
Ternyata, China sebagai negara asal virus corona, juga memiliki metode pengobatan yang sama dengan kerokan.
Metode pengobatan tersebut bernama gua sha.
Baca: WHO Ingatkan Jangan Ada Negara yang Beranggapan Bisa Bebas dari Virus Corona: Itu Kesalahan Fatal
Baca: Miris! Cakupan Pengobatan HIV dan AIDS Indonesia Salah Satu yang Terburuk di Dunia
Baca: Menkes Terawan Usulkan Jual Terapi Kerokan ke Turis: Kerokan Bikin Takjub Orang Asing
Dilansir oleh Kompas.com, gua sha memiliki cara atau metode yang sama degan kerokan ala Indonesia.
Yaitu dengan memberikan tekanan dan mengikis kulit untuk menghilangkan rasa sakit dan ketegangan di tubuh.
Sama dengan kerokan, gua sha juga menimbulkan bekas ruam atau memar kemerahan di area tubuh yang diberi tekanan.
Perbedaannya adalah jika teknik kerokan ala Indonesia biasanya menggunakan uang logam, maka kerokan ala China ini bisa menggunakan alat yang memiliki ujung bulat.
Diantaranta seperti tanduk kerbau, batu giok, atau sendok sup.
Gua sha dilakukan berdasarkan kepercayaan bahwa energi tubuh yang tersumbat dapat menyebabkan rasa sakit atau tegang pada otot persendian.
Sehingga untuk melancarkan aliran energi yang tersumbat untuk menghilangkan rasa sakit tersebut, masyarakat China melakukan gua sha.
Sama dengan anggapan kerokan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melancarkan aliran darah pada daerah yang dikerok.
Sehingga tubuh akan mengalami peningkatan metabolisme dan antibodi.
Jika kerokan biasanya digunakan untuk mengatasi masuk angin, gua sha sering kali digunakan untuk meredakan nyeri otot dan persendian.
Gua sha juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
Oleh karena itu, teknik pengobatan ini terkadang juga dipakai untuk menyembuhkan pilek, demam, atau gangguan pada paru-paru.
Para ahli juga percaya bahwa gua sha bermanfaat untuk meredakan gejala-gejala menjelang menopause berkeringat, susah tidur, dan sakit kepala.