Bahkan baru-baru ini seorang pasien suspect (terduga) terpapar virus corona meninggal dunia setelah beberapa hari mendapat perawatan medis di ruang isolasi RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, pasien ini sempat disebut suspect virus corona Covid-19 karena gejala yang dianggap hampir sama.
Meski pasien tersebut diisolasi, namun pihak rumah sakit menegaskan bahwa pasien tersebut meninggal bukan karena Covid-19.
Baca: Update Terbaru Virus Corona hingga 28 Februari: 2.811 Orang Meninggal, 32.765 Pasien Sembuh
RS Kariadi menerangkan bahwa pasien tersebut meninggal pada Minggu (23/2/2020) karena penyakit Bronkopneumonia yang menyerang bagian paru-paru.
"Jadi pasien pria usia 37 tahun yang meninggal pada Minggu (23/2/2020) itu, karena penyakit Bronkopneumonia sehingga paru-parunya mengalami kerusakan akibat infeksi, bukan karena virus corona," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi, Fathur Nur Kholis, di Semarang, Rabu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu Kementerian Kesehatan menyatakan, pasien tersebut meninggal dunia bukan karena virus corona Covid-19.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Anung Sugihantoro, M.Kes mengatakan, hasil diagnosis akhir menunjukkan pasien tersebut terjangkit virus H1N1pdm09 atau flu babi.
"Pasien yang dinyatakan suspect dan meninggal di RSDK (RS Dr Kariadi) Semarang, setelah hasil laboratoriumnya keluar dinyatakan bukan karena Covid-19," kata Anung saat dihubungi Kamis (27/2/2020) siang, seperti dikutip dari Kompas.com.
Anung menjelaskan pasien tersebut mengalami gagal napas akibat infeksi paru bagian bawah yang diakibatkan oleh virus H1N1pdm09.
Sebelumnya, Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi Fathur Nur Kholis mengatakan, pasien itu meninggal karena penyakit bronkopneumonia.
Penyakit ini membuat paru-parunya mengalami kerusakan akibat infeksi, bukan karena virus corona.
Bronkopneumonia merupakan infeksi yang mengakibatkan terjadi peradangan pada paru-paru.
Baca: Fakta Kasus Penimbunan Masker di Cakung, Manfaatkan Isu Corona, Omzet Rp 250 juta per Hari
Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang Agoes Oerip Poerwoko menjelaskan, proses pemakaman jenazah pasien itu telah sesuai prosedur pencegahan virus corona.
Saat akan dimakamkan, tubuh jenazah dibungkus plastik.
"Pada saat memandikan jenazah pasien, petugas memakai alat pelindung diri dari baju, masker, kacamata, topi sesuai prosedur. Area jalan ke kamar mayat juga kita bebaskan. Lalu jenazahnya diberi penutup terbungkus plastik untuk memastikan agar tak menular ke keluarganya," ujar Agoes, seperti diberitakan Kompas.com pada Rabu (26/2/2020).
Sebelum dibawa ke rumah sakit Kariadi Semarang, pasien itu disebut mempunyai riwayat perjalanan dari Spanyol dan transit di Dubai.