Tak Jadi Mundur, Mahathir Mohamad Resmi Jabat Kembali Ketua Parti Bersatu Malaysia

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahathir Mohamad berbicara dalam konferensi pers setelah berpidato memaparkan kebijakan paket stimulus ekonomi

Koalisi Baru dari Pecahan PKR

Sebelumnya, Mohamad Azmin yang merupakan wakil presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) bersama 10 anggota lainnya mundur dari partai pimpinan Anwar Ibrahim untuk bergabung dengan koalisi independen di luar pemerintahan.

Sepuluh anggota lain yang ikut keluar PKR yaitu: Zuraida Kamaruddin, Datuk Saifuddin Abdullah, Baru Bian, Datuk Kamaruddin Jaffar, Datuk Mansor Othman, Datuk Rashid Hasnon, Datuk Serik Dr Santhara Kumar, Ali Biju, Willie Mongin dan Jonathan Yasin.

Sebelumnya, Dr Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah pemerintahan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang terdiri dari: Parti Keadilan Rakyat (PKR), Democratic Action Party (DAP), Parti Bersatu, dan Amanah pecah.

Baca: SAH! Pengunduran Diri PM Malaysia Mahathir Mohamad Disetujui Raja Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa

Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah Ibni Sultan Ahmad Shah Al-Musta'in Billah (kanan) menyetujui pengunduran diri PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri) (Mohd RASFAN / AFP)

Kemelut Politik Semakin Tajam

Kemelut politik yang berkembang dramatis di Malaysia selama beberapa hari terakhir ini membuat spekulasi bermunculan perihal siapa sosok yang akan menggantikan Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri (PM).

Raja Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah melakukan pertemuan dengan anggota parlemen untuk mendapat masukan terkait kepemimpinan di Malaysia.

Pertemuan Raja Abdullah dengan sejumlah anggota parlemen diadakan Selasa kemarin (25/2/2020) pukul 2.30 siang hingga 6 sore.

Dilansir Bernama, Raja Abdullah menemui 90 dari 222 anggota parlemen, sementara sisanya dimungkinkan akan bertemu raja pada Rabu (26/2/2020).

Ketidakpastian politik di negeri Jiran ini membuat para pemimpin sejumlah negara bagian ikut merasakan akibatnya, seperti di Johor, Melaka, Kedah, dan Perak.

Namun demikian, administrasi dan pemerintahan masih berjalan seperti biasa.

Setelah Mahathir mundur dan diangkat menjadi PM sementara, Malaysia menunggu terpilihnya PM baru.

Mahathir Gelar Pertemuan

Pertentangan politik di Malaysia mulai tajam menyusul pecahnya Koalisi Pakatan Harapan lantaran keluarnya sejumlah anggota parlemen yang masih menginginkan Mahathir menjadi perdana menteri.

Merespons hal ini, Perdana Menteri Sementara Malaysia Dr Mahathir Mohamad gelar pertemuan dengan pemimpin politik di Kantor Perdana Menteri, Putrajaya, Selasa malam (25/2/2020).

Dalam pernyataannya, Kantor Perdana Menteri (PMO) menyebut pemimpin politik yang datang terdiri dari Ketua Gabungan Parti Sarawak yang juga Kepala Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg, kemudian Presiden Bersatu, Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Presiden Parti Keadlian Rakyat (PKR), Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Hadir pula Presiden United Malays National Organisation (UMNO), Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Datuk Seri Abdul Hadi Awang, dan Presiden Partai Amanah, Mohamad Sabu.

Diwartakan Bernama, Mahathir juga bertemu dengan mantan deputi presiden yang juga anggota dewan wilayah Gombak, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali.

Pertemuan Mahathir dengan pemimpin politik ini merupakan kapasitasnya sebagai perdana menteri sementara yang pada hari ini mulai bekerja.

Dr Mahathir ditunjuk menjadi PM sementara setelah surat pengunduran dirinya disetujui oleh Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin sore (24/2/2020).

Baca: Penantian Panjang Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia, Rela Menunggu 22 Tahun

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad tiba di Istana Nasional di Kuala Lumpur pada 24 Februari 2020. Mahathir mengundurkan diri pada 24 Februari dalam suatu langkah yang menurut para analis tampaknya merupakan upaya untuk membentuk koalisi baru dan memblokir suksesi pemimpin yang menunggu Anwar Ibrahim.Mohd RASFAN / AFP (Mohd RASFAN / AFP)
Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer