Tapi saat kejadian tak ada satupun siswa kelas VII yang mengaku.
Dua kakak kelas itu berkali-kali meminta siswa kelas VII untuk memberi tahu asal dari kotoran tersebut, tapi tetap tak ada yang mengaku.
Karena kesal, seorang kakak kelas mengambil kotoran dengan sendok makan dan menyentuhkannya ke bibir dan lidah siswa kelas VII.
Perlakuan yang didapat setiap siswa kelas VII berbeda.
Kabar penyiksaan tersebar pertama kali di grup WhatsApp humas sekolah Seminari Bunda Segala Bangsa, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (21/2/2020).
Baca: Alasan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Gelar Susur Sungai Tanpa Bekali Siswa Alat Pengaman
Hal ini terjadi pada siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/2/2020).
Kasus ini terungkap dari pengakuan seorang siswa.
Kejadiannya terjadi setelah makan siang.
Para siswa kembali ke asrama untuk istirahat setelah berkegiatan.
Saat itu, pendamping siswa memanggil semua siswa.
Mereka menemukan kotoran manusia di dalam kantong di lemari kosong.
Para pendamping mencari tahu pemilik kantong tersebut.
Namun, tak ada yang mengakui sebagai pelakunya.
Hal ini membuat pembina melakukan hal yang cukup menjijikkan.
Dia menyuapi para siswa dengan kotoran tersebut.
Para siswa tak berdaya untuk menolaknya.
"Kami terima dan pasrah. Jijik sekali. Tetapi kami tidak bisa melawan," ujar siswa kelas VII yang tak ingin namanya disebut kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Terungkap aksi nekat siswa ini dilakukan setelah mendapat ancaman dari pembina.