Anies Baswedan Dibully Karena Banjir di Jakarta, Fadli Zon Heran: 'Dari Zaman Belanda Udah Banjir'

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waketum Gerindra Fadli Zon di di Restoran Raden Bahari, Jakarta, Jumat (27/12/2019).(KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI )

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Soroti permasalahan banjir di Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon heran lantaran kejadian ini dilimpahkan kepada pemerintah daerah.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa wilayah di Jakarta terkepung banjir karena hujan yang terus mengguyur sejak Sabtu (22/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020).

Akibatnya, banyak yang menyalahkan bahwa hal ini terjadi karena kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak mampu mengatasi banjir di Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menyebut bahwa urusan banjir ini bukan salah Anies Baswedan.

"Pemerintah pusat tidak bisa lepas tangan kemudian diserahkan ke pemerintah daerah, karena ini interconnected, apalagi banjir di Jakarta sudah pasti dari Jabar atau Banten," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020), dikutip dari Tribunnews.

Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa banjir ini tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta.

Ia mengungkapkan banjir di Jakarta ini karena adanya perubahan iklim luar biasa.

Baca: Unggah Video TikTok Korban Banjir, Hotman Paris Kritik Pemerintah: Banjir Saja Enggak Bisa Atasin!

Baca: Tanggapi Keluhan Ferdinand Hutahaean, Fadli Zon: Banjir Bukan Salah Apalagi Karya Anies

"Ini climate change; ada perubahan iklim luar biasa dan dahsyat karena siklon tropis, sehingga curah hujan kita lebat dari biasanya. Dan Jakarta ini titik terendah menuju ke laut, jadi dari zaman Belanda sudah banjir," katanya.

Diketahui, di Jakarta telah terjadi empat kali banjir sejak Januari hingga Februari 2020.

Pertama, banjir terjadi pada 1 Januari 2020.

Baca: Jakarta Banjir Berkali-kali, Anies Baswedan : Konsentrasi pada Penanganan

Kedua, banjir kembali terjadi pada 18 dan 24 Januari 2020.

Hingga Selasa (25/2/2020), banjir kembali merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki alasan tersendiri terkait terjadinya banjir di Jakarta.

“Saat ini, berbagai wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang deras, tak terkecuali Jakarta yang cuacanya ekstrim,” kata Anies Baswedan, Selasa (25/2/2020).

294 RW di Jakarta Kebanjiran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 294 dari 2.738 alias 10,74 persen RW di Jakarta tergenang air dengan ketinggian bervariasi.

Daerah paling parah terdampak banjir terjadi di wilayah Kelurahan Cawang dengan ketinggian mencapai 200 cm.

"10,74 persen RW di DKI Jakarta terdampak, dengan ketinggian banjir maksimal 200 cm yang terjadi di Kelurahan Cawang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI M Insaf dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).

Banjir di permukiman Kemang di Jalan Kemang Selatan 10, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020). (KOMPAS.com/Walda Marison) (KOMPAS.com/Walda Marison)

BPBD menyebutkan bahwa penyebab banjir lantaran curah hujan cukup lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan hujan tertinggi yang terukur BMKG sebesar 278 mm/hari.

Hal ini menyebabkan sejumlah pintu air yang melintang di ibu kota alami kenaikan status siaga hingga muka air sungai meluap.

Halaman
12


Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer