Kisah Mbah Sudiro, Kakek 71 Tahun yang Pertaruhkan Nyawa Demi Bantu Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Sudiro, warga Dukuh, Donokerto,Turi yang turut membantu Kodir saat menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai beberapa waktu lalu

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Meski usianya sudah tak bisa dibilang muda, Sudiro (71) terjun ke Sungai Sempor untuk menolong siswa SMPN 1 Turi yang terbawa arus saat kegiatan susur sungai, Jumat (22/2/2020).

Atas keberaniannya, Mbah Diro mendapat tali asih dari Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.

"Mereka sudah mempertaruhnya nyawa untuk menyelamatkan anak-anak. Bahkan mereka juga bisa hanyut saat menyelamatkan, tetapi dengan berani mereka tetap membantu. Jangan dilihat dari nilainya, tetapi ini tanda kasih dan ucapan terimakasih saya sebagai ibu anak-anak Sleman," kata Sri Muslimatun, dikutip TribunJogja.com.

Kronologi Kejadian

Mbah Sudiro, warga Dukuh, Donokerto,Turi yang turut membantu Kodir saat menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai beberapa waktu lalu (Tribun Jogja/ Christi Mahatma)

Baca: Ditanya Alasan Gelar Susur Sungai Sempor, Tersangka Pembina Pramuka: Supaya Bisa Memahami Sungai

Baca: Mengaku Lalai, Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor Berharap Keluarga Korban Mau Memaafkan

Ketika kejadian, warga Dukuh, Donokerto, Turi, itu tengah membersihkan makam.

Letak makam kebetulan tak begitu jauh dari Sungai Sempor.

Sebenarnya, ia sudah mau memperingatkan siswa untuk naik saja karena cuaca yang sedang tidka mendukung.

Namun, ia sudah mendengar teriakan terlebih dulu dari kejauhan.

"Saya baru membersihkan makam. Saya sudah mau memperingatkan supaya naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong. Anak saya langsung menghampiri,katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus),"ungkapnya, Senin (24/02/2020).

Membantu Menyelamatkan Sebisanya

Tanpa pikir panjang, ia pun langsung bergegas menuju sungai.

Ia pun ikut masuk ke sungai membantu Kodir (37) yang lebih dulu di lokasi kejadian.

Dengan tubuhnya yang renta, Mbah Diro berusaha membantu sebisanya.

Ia merangkul anak-anak yang hanyut ke tepi sungai.

Bahkan ia menggendong anak-anak yang mulai tak berdaya dan ketakutan.

"Arusnya memang cukup deras. Mungkin daerah atas sudah hujan deras, dan tiba-tiba air langsung tinggi. Itu yang membuat anak-anak terbawa arus. Ya cuma membantu sebisa saya saja. Ada yang cuma dipegangi saja, ada yang digendong,"terangnya.

Proses evakuasi para siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang hanyut di Sungai Sempor saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai.(dok BNPB) (dok BNPB)

Sempat Ikut Terbawa Arus

Usaha penyelamatan yang dilakukan Sudiro bukan tanpa risiko.

Tubuhnya yang tak kuat menahan beban itupun sempat hanyut terbawa arus.

Beruntung ia bisa berpijak pada batu dan berpegangan pada tangga panjang yang dibawanya.

"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya. Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena luka," bebernya sambil menunjukkan luka di telapak kakinya.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer