Jenazah pria tersebut ini ditemukan warga di tengah perkebunan karet di daerah Desa Sukamenanti, Lampung Utara pada Senin (26/2/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, jenazah pria ini diduga adalah korban pembunuhan.
Dikutip dari Tribunnews dan Tribun Lampung, korban diketahui bernama Kurniawan dan berusia sekitar 40 tahun.
Dari penyelidikan pihak kepolisian Polres Lampung, Kurniawan adalah seorang sales di sebuah BPR yang bertugas mengirimkan barang dan menerima hasil penjualan.
Baca: 2 Pelajar Tewas Tenggelam di Underpass Kulur, Lurah : Harus Berapa Lagi Korban di Sini ?
Baca: Virus Corona Kian Mewabah di Italia, Dua Orang Dilaporkan Tewas
Nyaris setiap hari selama 3 bulan terakhir ini, Kurniawan selalu membawa uang tunai hasil penjualan barang dengan jumlah yang cukup besar.
Menurut kesaksian kedua orang tua korban, Rudianto (50) dan Saminawati (41) anak mereka kerap kali membawa pulang uang tunai hasil penjualan barang.
Tak tanggung-tanggung jumlah uang tunai yang dibawa Kurniawan pulang ke rumah bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Kendati demikian, selama 3 bulan terakhir ini Kurniawan belum sekali pun mengalami perampokan.
Dilansir oleh Tribun Lampung, sebelum bekerja sebagai sales, Kurniawan adalah pegawai biasa di sebuah gudang minimarket di Abung Selatan, Lampung selama setahun.
Baru 3 bulan terakhir ini Kurniawan bekerja sebagai sales di sebuah BPR.
Berdasarkan cerita sang ayah, Rudianto, Kurniawan adalah sosok yang tak neko-neko, apalagi jika berurusan dengan uang.
Rudianto mengungkap sebelum anaknya ditemukan tewas dengan kondisi leher nyaris putus, istrinya, Saminawati sempat mengutarakan kecemasannya.
Tahu anaknya sering pulang bawa uang tunai dalam jumlah besar, Suminawati kerap kali merasa cemas dan takut terjadi sesuatu pada anaknya.
“Ibunya memang sudah cemas pas anak saya kerja di BPR sebagai sales, karena dia (Kurniawan) pegang uang tunai kalau di jalan, takut terjadi apa-apa.
Beda kalau uangnya di transfer,” cerita Rudianto ketika di temui di kediamannya, di Abung Selatan, Selasa (25/2/2020).
Rudianto mengaku mengetahui kabar kematian Kurniawan ini dari anaknya yang lain di luar kota.
Mendengar kabar duka tersebut, Rudianto diketahui langsung menuju ke Puskesmas Bukit Kemuning untuk memastikannya.
Setiba di puskesmas Bukit Kemuning, kata Rudianto, ia mendapati sang anak sudah terbujur kaku tidak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan.
Mengutip Tribunnews, seluruh tubuh Kurniawan dipenuhi oleh luka sayat dengan luka sayat paling parah terdapat di bagian lehernya.