Namun, tampaknya, roket tersebut belum bisa meluncur dengan baik.
Apalagi mengingat angin bertiup dan roket tersebut kehilangan tenaga.
Meski dengan kedua keadaan tersebut, Hughes nekad melncurkan roketnya pada pukul 3 sore waktu setempat.
Tanpa hitungan mundur, roket miliknya melambung ke langit.
Roket tersebut bahkan mencapai kecepatan 563 kilometer perjam sebelum Hughes menarik parasutnya.
Roket tersebut mendarat dengan keras hingga memecahkan moncongnya menjadi dua.
"Benda ini ingin membunuh Anda dengan 10 cara berbeda," ujar Hughes.
"Apakah saya senang melakukannya? Saya kira ya.
Saya akan merasakannya di pagi hari.
Saya tidak akan bisa bengun dari tempat tidur," imbuhnya.
Baca: Rekaman Detik-Detik Atap Malioboro Mall Yogyakarta Jebol Menyebar di Media Sosial
Baca: 188 WNI Kru Kapal World Dream Nantinya Akan Dikarantina di Pulau Sebaru Selama 14 Hari
Roket milik Hughes hanya meluncur sekitar tiga hingga empat menit.
Meski singkat, roket tersebut sempat mencapai 457 meter dari lereng tempatnya lepas landas.
Sebelumnya, Hughes mengaku pernah meluncur hingga ketinggian 410 meter di Arizona pada 2014.
Pada saat itu, ia juga jatuh dan harus mengalami pengobatan 3 hari untuk pulih.
Kejadian jatuhnya roket Hughes mendapat banyak tanggapan dari pengguna media sosial.
"Saya berharap dia tidak meledakkan sesuatu," ungkap Jerry Linenger, astronot NASA.
"Mencoba meluncurkan roket, seperti yang dilakukan oleh perusahaan luar angkasa, tidak semudah yang terlihat," tambah Linenger.