Kasus Corona Meningkat, Korea Selatan Jadi Negara Terkonfirmasi Penderita Terbanyak Setelah China

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Korea Selatan menjadi negara dengan kenaikan positif virus corona terbanyak setelah China.

Sebanyak 763 kasus telah terkonfirmasi positif virus corona di negara gingseng tersebut per Senin (24/2/2020).

Jumlah tersebut membuat Korea Selatan menjadi negara urutan kedua kasus terbanyak virus corona. 

Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Korea Selatan telah melaporkan adanya 231 kasus baru penderita corona dengan total kematian 7 orang dan 833 terinfeksi.

Sekitar 115 kasus dikaitkan dengan kegiatan gereja di tenggara kota Daegu setelah lansia berumur 61 tahun yang hadir dalam kegiatan sosial ternyata positif terjangkit virus corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea Selatan juga melaporkan adanya 7 orang meninggal, salah satunya adalah lelaki berusia 62 tahun yang dirawat di sebuah rumah sakit di Cheongdo.

Daerah itu menjadi daerah dengan kasus tertinggi terjangkit virus corona, bersamaan dengan Daegu yang juga mengalami hal serupa selama sepekan ini.

Baca: 2 Guru Pembina Pramuka Tragedi Susur Sungai Ditetapkan Jadi Tersangka, Lakukan Kesalahan Fatal Ini

Baca: Kesaksian Pria yang Selamatkan Belasan Siswa SMPN 1 Turi, Masih Terngiang Jeritan Korban

Pihak yang berwenang masih menyelidiki penyebab pasti dari masalnya virus corona yang terjadi di Korea Selatan.

Pasalnya, terdapat 31 pasien terjangkit virus corona ternyata tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae In mengatakan bahwa negaranya sudah menaikkan level dari satu tingkat ke empat tingkat yang berstatus Red Alert.

Peningkatan level ke tingkat paling tinggi ini menjadikan pemerintah menjadikan kota Daegu dan Cheongdo menjadi daerah dengan penanganan khusus pada Jumat (21/2/2020).

Red alert ini juga menuntut pemerintah untuk mencegah aktivitas publik dan memerintahkan penutupan sekolah sementara.

Menteri Pendidikan Yoo Eun Hae mengatakan tk, sd, dan smp akan mulai masuk kembali pada semester baru satu minggu kemudian pada 9 Maret 2020.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa Perdana Menteri Chung Sye-kun akan bertanggung jawab atas keputusan kebijakan terkait wabah Covid-19 ini.

Kebijakan ini menjadi pertama kalinya adanya campur tangan perdana menteri mengambil alih tugas kementerian.

"Corona virus ini lebih menular dan menyebar dengan cepat selama tahap awal dan oleh karena itu diperlukan tindakan pencegahan mengingat kemungkinan bahwa virus tersebut dapat berkembang menjadi penyebaran nasional dari penyebaran komunitas," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.

"Kami percaya satu minggu hingga 10 hari menjadi sangat penting untuk menentukan penyebaran virus corona," lanjutnya.

Baca: 188 WNI Kru Kapal World Dream Nantinya Akan Dikarantina di Pulau Sebaru Selama 14 Hari

Baca: Pulau Sebaru Jadi Lokasi Observasi 188 ABK World Dream, Dulunya Lokasi Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Dikutip dari Kompas.com, daerah Daegu dan tempat lainnya, banyak warga mendatangi supermarket dan apotek untuk mencari persediaan dan masker bedah.

Bahkan ratusan orang sudah datang di supermarket sejak pagi hari.

Serangkaian acara politik dan budaya dalam minggu ini juga sudah dibatalkan.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer