Baru Menjabat PM Sementara Malaysia, Mahathir Mohamad Gelar Pertemuan Pimpinan Politik

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (AFP/Kazuhiro Nogi)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Sementara Malaysia Dr Mahathir Mohamad gelar pertemuan dengan pemimpin politik di Kantor Perdana Menteri, Putrajaya, Selasa malam (25/2/2020).

Dalam pernyataannya, Kantor Perdana Menteri (PMO) menyebut pemimpin politik yang datang terdiri dari Ketua Gabungan Parti Sarawak yang juga Kepala Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg, kemudian Presiden Bersatu, Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Presiden Parti Keadlian Rakyat (PKR), Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Hadir pula Presiden United Malays National Organisation (UMNO), Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Datuk Seri Abdul Hadi Awang, dan Presiden Partai Amanah, Mohamad Sabu.

Diwartakan Bernama, Mahathir juga bertemu dengan mantan deputi presiden yang juga anggota dewan wilayah Gombak, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali.

Pertemuan Mahathir dengan pemimpin politik ini merupakan kapasitasnya sebagai perdana menteri sementara yang pada hari ini mulai bekerja.

Dr Mahathir ditunjuk menjadi PM sementara setelah surat pengunduran dirinya disetujui oleh Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin sore (24/2/2020).

Baca: Pengunduran Dirinya Telah Sah, Mahathir Mohamad Resmi Bekerja sebagai Perdana Menteri Sementara

Pagi ini Selasa (25/2/2020) Dr Mahathir Mohamad datang di Putrajaya untuk kembali bekerja sebagai Perdana Menteri Sementara Malaysia hingga PM baru terpilih (Instagram: @chedetofficial)

Menjadi PM Sementara

Sebelumnya, pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia telah disetujui oleh Raja Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin sore (24/2/2020).

Raja Abdullah juga menunjuk Dr Mahathir sebagai perdana menteri sementara sampai perdana menteri baru terpilih.

Aturan tersebut tercantum dalam Konstitusi Federal Pasal 43 ayat 2 poin a.

"Dalam periode ini, ia (Dr Mahathir) akan mengurus administrasi negara sampai perdana menteri baru terpilih dan dibentuk," kata Mohd Zuki Ali, Kepala Sekretaris Pemerintah.

Sebelumnya pada hari yang sama, Dr Mahathir Mohamad mengajukan pengunduran dirinya sebagai PM dan Ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Berhentinya Mahathir berlangsung ditengah banyak spekulasi yang muncul perihal siapa sosok dan partai yang akan menggantikannya berkuasa.

Baca: SAH! Pengunduran Diri PM Malaysia Mahathir Mohamad Disetujui Raja Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (AFP/Kazuhiro Nogi) (AFP/Kazuhiro Nogi)

Dukungan Parti Bersatu

Parti Pribumi Bersatu (Bersatu) Malaysia kembali mendukung Tun Dr Mahathir Mohamad  sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Keputusan ini dicapai melalui kesepakatan bulat pada pertemuan khusus Dewan Tertinggi Partai Bersatu yang berlangsung selama dua jam di Menara Yayasan Selangor, Senin malam (24/2/2020).

Pertemuan Senin malam kemarin yang dipimpin oleh Presiden Partai, Tan Sri Muhyiddin Yassin juga menolak pengunduran diri Dr Mahathir sebagai Ketua Bersatu.

Sekretaris Jenderal Partai Bersatu, Datuk Marzuki Yahya mengumumkan keputusan ini dengan membantah kabar adanya anggota Bersatu di parlemen yang keluar dari organisasi.

Sejumlah anggota partai yang lain yang hadir terdiri dari: Kepala Deputi Partai, Datuk Seri Mukhriz Mahathir, Wakil Presiden Partai Datuk Abdul Rashid Ansari, Ketua Pemuda Partai Syed Saddiq Syed Abdul Rahman dan Ketua Organisasi Perempuan Partai, Datuk Seri Rina Mohd Harun.

Baca: Parti Bersatu Malaysia Dukung Mahathir Mohamad Lagi meski Ia Sudah Undur Diri

Parti Pribumi Bersatu (Bersatu) Malaysia (kanan) kembali dukung Mahathir Mohamad (kiri) Jadi Perdana Menteri lagi. Keputusan ini diambil melalui kesepakatan bulat dewan tertinggi partai. (Kolase foto (Instagram Mahathir dan Wikimedia))

Keluar dari Pakatan Harapan

Halaman
12


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer