Soal Wacana Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Bakal Ganti Menteri yang Kerjanya Lambat

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi - Presiden Gunakan Kata ISIS Eks WNI) - Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta agar jajaran TNI dan Polri membantu pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Wancana reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua ini kambali muncul.

Kabar reshuffle kabinet Indonesia Maju ini mendadak mucul tak lama setelah evaluasi 100 hari kerja Presiden Jokowi.

Awalnya wacana reshuffle ini berasal dari cuitan pendukung Jokowi, Dede Budhyarto melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78.

Dikutip dari Kompas.com, dia mengunggah cuitan yang berisi pertemuannya bersama para pegiat media sosial dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.

Baca: Terungkap Isi Chat Grup WA Menteri Kabinet Jokowi, Wishnutama Grogi Diundang ke Mata Najwa

Baca: Rocky Gerung Sebut Banyak Kesalahan Presiden Jokowi Sebabkan Kabinet Tak Beres: Udah Kacau di Dalam

Melalui cuitannya itu, Dede mengatakan akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

"Pengin cerita hasil pertemuan dengan Presiden @ jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit.

Intinya bakal ada resafel (reshuffle) tunggu saja yah.

Menteri yang kinerjanya endak bagus kalian bakalan dicukupkan," kata Dede melalui cuitannya tersebut.

Baca: Fadjroel Rachman

Baca: Ir H Joko Widodo (Jokowi)

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya wacana reshuffle kabinet juga muncul pada awal Februari 2020.

Tenaga ahli utama di Kedeputian Komunikasi KSP Donny Gahral Adian mengatakan, reshuffle di kabinet Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mungkin terjadi.

Sebab ia melihat kabinet Jokowi pada periode pertama melakukan perombakan.

Baca: Menuju Pilkada Kota Medan 2020, Bobby Nasution Dapat Wejangan dari Jokowi

Baca: Dinonaktifan karena Dianggap Hina Jokowi, Dosen Unnes Duga Ada Keterkaitan dengan Kasus Plagiarisme

“Ya kita lihat periode pertama ada reshuffle.

Periode kedua tak menutup kemungkinan.

Tapi kan kita tak bisa mendahului bahwa Presiden akan me-reshuffle.

Presiden pasti sedang melakukan penilaian, evaluasi," ujar Donny usai mengisi diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020).

Baca: Penjelasan Istana Soal Kalimat Jokowi ‘ISIS Eks WNI’: Presiden Hanya Konsisten

Baca: Jokowi Pakai Istilah ISIS eks WNI, Bukan WNI eks ISIS : Bukan Tanggung Jawab Pemerintah

Tenaga ahli utama kedeputian komunikasi politik KSP Donny Gahral Adian usai mengisi diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020). (KOMPAS.com/Dian Erika)

Misalnya saja, apakah program yang dibuat para menteri benar-benar bermanfaat untuk masyarakat, atau hanya untuk diketahui publik.

Menurut Donny, evaluasi ini dilakukan secara ketat.

Salah satunya dengan mempertimbangkan masukan masyarakat secara langsung, masukan dari media sosial, menyimak media massa dan sejumlah masukkan lain.

Meski demikian, Donny menegaskan jika perombakan kabinet menjadi hak prerogatif presiden.

"Saya tak bisa komentar itu, karena sepenuhnya adalah prerogatif Presiden.

Halaman
12


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer