Pelatih Eduardo Perez Mundur Jelang Liga 1 2020, PSS Semakin Kusut

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eduardo Perez, mantan pelatih PSS Sleman.

"Saya sangat berharap stadion ini penuh dengan suporter untuk membakar semangat para pemain PSS. Semoga laga berikutnya, suporter datang dan memenuhi Stadion Maguwoharjo," kata Eduardo Perez.

Baca: PSSI Dihadapkan Persiapan Piala Dunia U-20 2021, Bagaimana Nasib dan Jadwal Pasti Liga 1 2020?

Baca: Transfer Liga 1: Teja Gusur Dua Kiper Lokal Didikan Persib hingga Renan Silva Beri Kode ke Persija

Pelatih PSS Sleman, Eduardo Perez saat di wawancara awak media seusai laga uji coba kontra Persib Bandung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (17/2/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan)

Lebih lanjut, ia pun turut menceritakan pengalamannya merasakan atmosfer dukungan luar biasa dari suporter PSS.

Diakuinya, dukungan tersebut menjadi kekuatan 'magis' yang membakar semangat bagi penggawa tuan rumah, sekaligus menjadi momok mengerikan bagi tim tamu.

“Saya dulu pernah berada di stadion ini saat kondisi penuh dengan suporter.”

“Tentu saja hal itu menyulitkan setiap tim yang menghadapi PSS dengan dukungan suporter di kandang sendiri," kata eks asisten Luis Milla ini.

Sebagaimana diketahui, sepinya dukungan suporter di laga uji tanding tersebut tak lepas dari aksi boikot yang diserukan wadah suporter, Brigata Curva Sud (BCS), menyusul delapan tuntutan yang sejauh ini belum dipenuhi manajemen PSS.

Tuntutan suporter PSS

Eks pelatih PSS Sleman, Eduardo Perez, sebelumnya mengatakan agar suporter dapat mendukung kembali kiprah tim besutannya yang bakal berlaga di kompetisi Liga 1 2020 mendatang.

Hal tersebut disampaikan juru taktik asal Spanyol ini menyusul sepinya dukungan suporter untuk Yevhen Bokhashvili dan kolega pada uji tanding kontra Persipura Jayapura di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (23/2/2020) lalu.

Laga Super Elja kontra Mutiara Hitam memang sepi penonton.

Winger PSS Sleman, Irkham Zahrul Mila berebut bola dengan pemain Persipura Jayapura pada uji tanding di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (22/2/2020). (Tribun)

Jika biasanya tiap PSS berlaga sekira 19 ribuan suporter hadir memadati Stadion Maguwoharjo, namun pada uji tanding tersebut jumlahnya hanya 1 ribuan saja.

“Saya sangat berharap stadion ini penuh dengan suporter untuk membakar semangat para pemain PSS.”

“Semoga laga berikutnya, suporter datang dan memenuhi Stadion Maguwoharjo," kata Eduardo Perez.

Lebih lanjut, ia pun turut menceritakan pengalamannya merasakan atmosfer dukungan luar biasa dari suporter PSS.

Diakuinya, dukungan tersebut menjadi kekuatan 'magis' yang membakar semangat bagi penggawa tuan rumah, sekaligus menjadi momok mengerikan bagi tim tamu

Suporter PSS Sleman. (Tribun Jogja)

“Saya dulu pernah berada di stadion ini saat kondisi penuh dengan suporter.”

“Tentu saja hal itu menyulitkan setiap tim yang menghadapi PSS dengan dukungan suporter di kandang sendiri," kata eks asisten Luis Milla ini.

Sebagaimana diketahui, sepinya dukungan suporter di laga uji tanding tersebut tak lepas dari aksi boikot yang diserukan wadah suporter, Brigata Curva Sud (BCS), menyusul delapan tuntutan yang sejauh ini belum dipenuhi manajemen PSS.

Adapun delapan poin tuntutan yakni program pembinaan dan akademi usia muda, mess untuk pemain, lapangan untuk berlatih, marketing & bussines development, menghapus peran dan posisi ganda, manfaatkan dan utamakan peran ofisial media, penyelenggaraan pertandingan yang profesional serta standar operasional prosedur (SOP) yang jelas di perusahaan.

(Tribunnewswiki.com/TribunJogja/Haris/Almurfi Syofyan)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer