Asap putih menyelimuti lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Palemen, Senayan tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, asap pekat itu muncul sekitar pukul 11.53 WIB.
Kemunculan asap itu diiringi bel tanda kebakaran.
Meskipun demikian, tak terlihat adanya api di area lobi.
Setelah itu, personel Pasukan Pengamanan Dalam (Pamdal) Gedung DPR/MPR RI meminta semua orang yang berada di lobi dan sekitarnya untuk keluar dari gadung.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, lokasi yang terbakar ialah lantai 8 Gedung Nusantara III Gedung DPR.
Baca: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
"Iya, kita lagi penanganan," kata Asril seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (24/2/2020).
Hingga pukul 12.00, sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di gedung DPR RI itu.
Hingga kini, kata Asril, petugas masih dalam proses memadamkan dan menyisir api.
"Masih berlanjut proses evakuasi penghuni dan pembuatan akses ventilasi," ujar Asril.
Baca: FILM - The Other Side of The Door (2016)
Baca: Pengakuan Korban Selamat Susur Sungai, Dengar Pembina Beri Jawaban Ketus dan Tinggalkan Peserta
Diberitakan oleh Kompas.com, gedung DPR/MPR RI memiliki luas sekitar 80.000 meter persegi. Kompleks parlemen terdiri dari lima gedung.
Gedung-gedung dalam kompleks parlemen dulunya dinamai dari bahasa Sansekerta.
Tak jarang, nama-nama ruangan ini salah diucapkan oleh anggota parlemen.
Akhirnya pada 14 Desember 1998 memutuskan penggantian nama gedung-gedung DPR/MPR.
Gedung-gedung yang menggunakan bahasa Sansekerta pun berubah:
Grahatama menjadi Gedung Nusantara,
Lokawirasabha Tama (Gedung Nusantara I),
Ganagraha (Gedung Nusantara II),