China Klaim Penurunan Tajam Kasus Virus Corona, WHO Ingatkan Masih Terlalu Dini Beri Kesimpulan

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus ketika menyampaikan deklarasi virus corona sebagai ancaman darurat kesehatan global, Jumat (31/1/2020)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah virus corona diketahui telah mengalami penurunan cukup tajam.

Penurunan tajam kasus kematian baru dan kasus virus corona telah diutarakan China pada Sabtu (22/02/20).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan masih terlalu awal untuk membuat prediksi mengenai wabah virus corona sebab kasus infeksi virus ini masih terus meningkat di negara lain.

Di China, pihak berwenang mengabarkan terdapat 397 kasus baru infeksi corona yang dikonfirmasi pada Jumat (21/2), mengalami penurunan dari 889 kasus sehari sebelumnya.

Akan tetapi, jumlah kasus infeksi corona meningkat di tempat lain, dengan wabah yang memburuk di Korea Selatan, Iran, Italia, dan Lebanon.

Baca: Virus Corona Kian Mewabah di Italia, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Baca: Sebarkan Hoax Infeksi Virus Corona karena Pacar Tak Mau Minta Maaf, Perempuan ini Ditangkap Polisi

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan jumlah kasus infeksi baru virus corona naik dua kali lipat menjadi 433 kasus pada Sabtu (22/2).

Kasus ini dapat meningkat secara signifikan karena lebih dari 1.000 orang yang menghadiri acara di sebuah gereja yang menjadi pusat wabah melaporkan gejala mirip flu.

WHO menanggapi baik penurunan kasus-kasus baru di Tiongkok.

Namun, WHO prihatin dengan jumlah kasus infeksi baru di tempat lain yang tidak memiliki hubungan jelas dengan China.

Seperti riwayat perjalanan atau kontak penderita COVID-19 yang dikonfirmasi.

“Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi corona (COVID-19) untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” ungkap Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Reuters.

WHO menyediakan dana US$ 675 juta guna mendukung negara-negara paling rentan.

WHO menuturkan sekitar 13 negara di Afrika dipandang menjadi prioritas karena jalinan mereka dengan China.

Diketahui China telah melaporkan 75.569 kasus infeksi corona pada WHO, dan 2.239 diantaranya meninggal.

Wabah ini telah menyebar ke sekitar 26 negara dan wilayah di luar China daratan, menewaskan lebih dari 12 orang.

Hal ini berdasarkan penghitungan Reuters.

Italia menjadi negara paling parah terkena dampak virus corona di Eropa.

Wabah virus corona telah menewaskan dua orang, seorang pria dan seorang wanita di usia 70-an dan menginfeksi 51 lainnya yang sebagian besar berada di utara.

Penduduk Codogno berkisar 50.000 orang di barat daya Milan, dan kota-kota terdekat telah disarankan untuk tetap berada di dalam rumah.

Pertemuan publik termasuk massa hari Minggu dan pertandingan sepak bola telah ditangguhkan, dan sekolah serta toko telah ditutup.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer