Selain itu, ia juga meminta teman-temannya tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir yang berada di atas serentak berusaha membantu teman-temanya.
Ia mencari benda yang ada di bibir sungai untuk dipergunakan menolong.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Bakir mengungkapkan, saat kegiatan susur sungai, ada pembina pramuka yang mendampingi.
Posisinya berada di belakang dan tengah.
Sementara itu, Danu Wahyu menurutkan ia langsung berusaha menyelamatkan teman-temannya dengan terjun ke sungai.
Siswa kelas 8 itu menuturkan bahwa saat kejadian ia telah berada di bibir sungai.
"Saya kan naik ke permukaan. Jadi posisi saya tidak di dalam sungai saat kejadian," ungkapnya.
Saat banjir bandang datang, lanjutnya, dia sempat melihat beberapa temannya tenggelam.
Melihat hal itu, Danu spontan langsung melompat ke dalam sungai.
"Lihat ada yang tenggelam terguling-guling, saya langsung lompat berenang. Saya tarik dua yang perempuan ke pinggir, sama satu yang (pegangan) batu di tengah (sungai)," ungkapnya.
Sementara itu, pencarian siswa SMPN 1 Turi yang hanyut terus dilakukan tim gabungan, Sabtu (22/2/2020).
BPBD DIY menyampaikan update terbaru pada Sabtu (22/2/2020) pukul 05.00 WIB melalui akun twitternya @pusdalops_diy.
Berikut update dari BPBD DIY Sabtu pagi:
"Update 22/02/2020 pkl 05:00 WIB
Total : 249
- Kelas 7: 124
- Kelas 8: 125
Selamat: 216 siswa
Luka: 23
Meninggal Dunia: 7
Belum ditemukan: 3
Operasi Pencarian dan Penyelamatan akan dilanjutkan pkl 07:00 WIB. Check-in personil pkl 06:00 WIB.