Pelaku Penembakan di Jerman Rasis dan Anti Islam, Anggap Turki dan Israel Pantas Dihancurkan

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan gambar yang diambil di YouTube menunjukkan pria yang diduga adalah Tobias R, pelaku penembakan massal di dua bar shisha di Hanau, Jerman, pada Rabu malam (19/2/2020), yang menewaskan 9 orang. Tobias disebut merupakan ekstremis sayap kanan, dan ditemukan tewas bersama ibunya ketika polisi menggerebek apartemennya.

Sebuah serangan serupa dengan yang terjadi di Selandia Baru tahun lalu.

Di dalam video yang kini telah dihapus oleh YouTube, kata-kata kasar tentang imigran Arab dan Turki dilaporkan telah menyerukan pemusnahan total akan banyaknya ras dan budaya di dunia.

Aksi kekejaman itu memicu banyak serangan teror dari kalangan ekstremis sayap kanan Eropa akan meningkatnya tindakan rasis dan anti-Islam.

Penembakan di Hanau Jerman: Polisi menemukan pelaku meninggal dunia di rumahnya. (YANN SCHREIBER / AFP)

Sejauh ini Rathjen diyakini melakukan aksinya sendiri tapi kepolisian dan intelejen Jerman berusaha untuk mencari tahu hubungan-hubungan terkait kemampuan Rathjen dalam peningkatan komunitas ekstremis sayap kanan Eropa.

Komando Penanggulangan Teror Scotland Yard dan pejabat-pejabat MI5 juga memantau investigasi yang terjadi sampai ke Inggris.

Juru bicara Senior Whitehall mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada indikasi adanya hubungan antara pelaku penembakan dengan salah satu grup sayap kanan Inggris atau belum diketahui adanya kehadiran pelaku sebelumnya di Inggris.

"Namun selama pantauan di Jerman berlangsung dan ditemukan terjadi kaitan dengan Inggris maka dapat dipastikan resikonya bisa diminimalisir."

Petugas koroner membawa salah satu jenazah korban penembakan di bar shisha Hanau, dekat Frankfurt am Main, barat Jerman, pada 20 Februari 2020. Sebanyak 9 orang tewas dalam insiden yang diduga dilakukan ekstremis sayap kanan, di mana polisi mengidentifikasinya sebagai Tobias R.(AFP/ODD ANDERSEN) (AFP/ODD ANDERSEN)

Menanggapi hal itu, mantan pejabat intelijen Inggris mengatakan bahwa agen intelijen mereka memiliki relasi yang sangat baik dengan intelijen Jerman dan akan membantu mereka.

Jika tim investigasi Jerman menemukan adanya keterkaitan dengan Inggris, mereka tentu akan melapor kepada tim investigator Inggris.

Ditemukan dari situs daringnya, Tobias Rathjen Rathjen pernah mengatakan akan kembali ke rumahnya di Hanau tahun lalu setelah dia kehilangan pekerjaan di Munich.

Dia juga mengatakan tidak bisa memiliki kekasih lantaran dirinya selalu dipantau oleh agen rahasia pemerintah Jerman.

Dia juga membual tentang strateginya yang akan menghentikan perang di Afghanistan dan Irak dalam 10 tahun.

Serta membagikan rencananya untuk membantu Jerman memenangkan kejuaraan sepak bola World Cup.

Situs daringnya juga memuat fasilitas bawah tanah terkait anak-anak AS yang tidak dirawat dengan baik dan terbunuh.

Dia bahkan meminta AS untuk bangkit dan melawan hal tersebut.

Rathjen juga memiliki surat izin resmi penggunaan senjata dan termasuk ke dalam klub senjata, di mana anggota sesama lainnya, Claus Schmidt mengatakan tidak ada bukti-bukti rasisme atau pun kebencian dari Rathjen.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi, Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer