Dinonaktifan karena Dianggap Hina Jokowi, Dosen Unnes Duga Ada Keterkaitan dengan Kasus Plagiarisme

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jepretan halaman pertama SK Rektor Unnes terkait pembebastugasan sementara dosen Unnes, Jumat (14/2/2020).(TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Diduga melakukan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo di Facebook, Sucipto Hadi Purnomo, seorang dosen di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dinonaktifkan oleh pihak kampus.

Terkait hal tersebut, Sucipto Hadi menduga penonaktifan dirinya tersebut merupakan buntut dari kasus dugaan plagiarisme karya ilmiah, bukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Dikutip dari Kompas.com, penonaktifan dosen yang mengajar mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Unnes itu berlaku sejak 12 Februari 2020.

Sucipto mengaku mendapatkan kabar penonaktifan dirinya tersebut setelah menjadi saksi kasus dugaan plagiarisme.

"Waktu Selasa kemarin saya dipanggil dan diperiksa. Saya tanya hasil pemeriksaannya apa, ada SOP-nya enggak. Salah satunya saya dimintai keterangan terkait kasus perkara tentang seseorang yang dianggap pelapor dugaan plagiasi," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2020).

Baca: Sindir Jokowi di Facebook, Dosen Unnes Dinonaktifkan dan Dilarang Pakai Nama atau Atribut Kampus

Baca: Profil Kampus - Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Setelah dimintai keterangan, lanjut dia, akhirnya disepakati ada pemeriksaan lanjutan untuk hari berikutnya.

"Setelah itu tiba-tiba di hari Rabu ada kabar kalau saya diskorsing dari kampus. Dari kampus menyampaikan kepada saya hari Jumat. Saya kaget, ini kenapa ambil langkahnya cepat sekali," katanya.

Menurut dia, pimpinan Unnes pernah melaporkan seseorang ke polisi yang diduga telah mengungkap dugaan plagiarisme yang dilakukan rektor.

Ia menduga, rentetan kejadian itu adalah latar belakang pencopotan dirinya.

Lalu, sejumlah pihak mencari-cari kesalahan, salah satunya melalui unggahan media sosial.

Status yang dipermasalahkan tersebut diunggah Sucipto Hadi pada 10 Juni 2019 lalu.

Dalam postingan status Facebook-nya itu, dia menulis "Penghasilan anak-anak saya menurun drastis tahun ini. Apakah Ini Efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?"

Postingan SHP yang diduga sebagai ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi. ((KOMPAS.com/Facebook.com))

Akibat statusnya itu, ia dibebastugaskan dari jabatannya.

Melalui Keputusan Rektor UNNES Nomor B/167/UN37/HK/2020, Sucipto Hadi dibebaskan sementara dari tugas jabatan dosen untuk menjalani pemeriksaan yang lebih intensif.

Baca: Viral Dosen Bagikan Kisah Haru Persahabatan Mahasiswa soal Toleransi dari Beragam Suku dan Agama

Baca: Malu Punya Wakil Rakyat Hanum Rais, Dosen UGM : Saatnya Amien Rais Buktikan Hukum Tak Tebang Pilih

Menurut Hadi, sanksi yang diberikan tersebut dianggap ada yang ganjil.

Sebab, selain status tersebut dibuat sudah lama, kalimat tersebut juga dinilai tidak mempersoalkan apapun.

Terlebih menghina seorang Presiden.

Bagi Sucipto, postingan tersebut tidak mempersoalkan apapun.

Ia pun mengajak Rektor Unnes untuk menggelar debat terbuka terkait masalah tersebut daripada memberhentikannya.

"Ini kan masyarakat akademik, kenapa tidak dibuat saja debat terbuka dengan menghadirkan ahli bahasa, ahli politik," ujar dia.

Halaman
12


Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer