Kuasa Hukum Lucinta Luna, Milano mengungkapkan kondisi Lucinta saat depresinya kumat dan tak mengonsumsi obat.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Milano memperlihatkan rekaman video yang berisi kondisi Lucinta Luna saat depresinya kumat.
Awalnya, Milano berharap agar proses penyidikan kasus Lucinta Luna segera rampung.
Dirinya juga berharap semoga pihak kepolisian tetap objektif dalam menyelidiki kasus tersebut.
"Kita memohon mudah-mudahan ini bisa objektif," ujar Milano.
Milano mengatakan, sesungguhnya Lucinta Luna adalah korban.
Pasalnya, Lucinta Luna adalah sebagai pasien yang harus mengonsumsi obat dengan jenis psikotropika.
"Bahwa Lucinta Luna ini adalah korban, dan dia ini seorang pesakitan," ungkap Milano.
Milano bahkan tak segan-segan menyebut Lucinta Luna sebagai pesakitan.
Ia menyebut Lucinta Luna sebagai orang sakit sebab Lucinta Luna merupakan korban dari aksi bullying yang dilakukan oleh sejumlah warganet.
"Korban dari bullying dan dia ini pesakitan," ujar Milano.
Milano juga mengakui bahwa diri Lucinta Luna mengalami gangguan hingga mengalami depresi akut.
"Memang ada gangguan pada Lucinta Luna, Mudah-mudahan ini bisa ditindaklanjuti lah," ujarnya.
Disinggung soal temuan pil ekstasi di apartemen Lucinta Luna, sang kuasa hukum tampak enggan berkomentar.
Ia menyebutkan bahwa itu sepenuhnya kewenangan pihak penyidik dari kepolisian.
"Ekstasi itu katanya ada di tong sampah, saya enggak bisa komentar apa pun, itu kewenangan pihak penyidik," kata Milano.
Lebih lanjut, Milano mengungkapkan bahwa obat psikotropika yang dikonsumsi Lucinta Luna sangat membantu menenangkan diri kliennya tersebut.
Milano bahkan memperlihatkan reaksi Lucinta Luna saat depresi akutnya kumat dan tak mengonsumsi obat-obatan terebut.
"Kita lihat aja seperti apa Lucinta Luna kalau enggak pakai obat itu," kata Milano sambil menampilkan sebuah video pendek kepada awak media.