Seluruh WNI tersebut dinyatakan sehat 100 persen setelah menjalani proses karantina selama 2 pekan di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna.
Setelah melalui masa-masa cukup berat selama di Wuhan dan Natuna, para WNI tersebut diinformasikan telah rindu dengan orangtua, keluarga dan kampung halaman.
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, para WNI diberangkatkan ke Jakarta pukul 12.00 WIB dan tiba pada pukul 14.00 WIB.
Dikutip dari Tribunbatam.com, para WNI akan diantar ke Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta menggunakan armada udara berupa 2 unit pesawat Boeing 737.
Tak hanya itu, mereka juga akan dikawal dengan 1 pesawat Hercules.
"Jadi besok mereka sudah akan kita pulangkan menggunakan 3 pesawat. 1 Hercules dan 2 Boing. Untuk teknis keberangkatan sendiri dijadwalkan pada pukul 12:00 WIB," ujar Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) 1, Laksda Yudo Margono., Jumat (14/02/2020).
Laksda Yudo Margono mengatakan sebelum dipulangkan akan diadakan serangkaian acara pelepasan dengan prosesi adat kebudayaan Natuna.
Seusai acara pelepasan, para WNI dipersilahkan untuk makan siang besama.
Tak lupa kesehatan para pejuang virus corona tersebut kembali di cek kesehatannya.
Jika semuap prosedet tersebut telah dilaksanakan, WNI tersebut bisa dipulangkan.
Skema pemulangan WNI diijelaskan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Achmad Yurianto.
Yuri mengatakan Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dijadwalkan satu pesawat dengan Warga Negara Indonesia (WNI).
Setelah sampai di Bandara Halim Perdanakusuma, para WNI akan disambut oleh seluruh Komisi IX DPR RI bersama pemerintah daerah masing-masing.
"Kami sudah membicarakan hal itu dengan komisi IX, sementara untuk Pemda melalui Mendagri sudah mengintruksikannya," jelas Yuri.
Tak hanya itu para WNI juga disambut dan dijemput oleh perwakilan emerintah daerah masing-masing.
"Untuk teknis bagaimana para WNI sampai di kampung halaman masing dan bertemu orang tuanya, itu kita serahkan ke pemerintah daerah masing-masing," lanjut Yuri.
Tidak hanya mahasiswa, namun juga kru pesawat yang mengangkut mereka dari Wuhan, juga akan dijemput oleh manajemen perusahaannya.