Dari data tersebut terbilang 1.489 orang telah dinyatakan meninggal dunia.
Foto satelit menunjukan tingkat Sulfur dioksida (SO₂) yang sangat tinggi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Minggu (9/2/2020).
Citra satelit juga menunjukan tingkat SO₂ yang tinggi terjadi di wilayah selain Wuhan, yaitu di Kota Chongqing.
Baca: Para Ahli Ungkap 3 Skenario Berakhirnya Wabah Virus Corona: Kabar Buruknya Virus Ini Tak Akan Musnah
Baca: Terjangkit Virus Corona, Pejabat Publik Korea Utara Ditembak Mati setelah Pergi ke Pemandian Umum
Para ilmuwan mengklaim bahwa Sulfur dioksida (SO₂) dihasilkan dari kremasi mayat atau pembakaran limbah medis.
Seperti informasi yang disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang disampaikan melalui webnya mengenai aturan terkait pemakaman korban virus corona.
Aturan tersebut disampaikan 1 Februari 2020 yang menyebutkan, setelah dipastikan kematian pasien dengan pneumonia karena virus corona langsung diterbitkan laporan kematian.
Lembaga medis yang menangani pasien memberikan sertifikat kematian kepada kerabat korban untuk pemberitahuan kremasi.
Jika perintah segera melakukan kremasi ditolak oleh keluarga korban, sementara lembaga medis dan rumah duka gagal meyakinkan maka wewenang menjadi otoritas keamanan publik.
Aturan tersebut menyebutkan, setelah pemberitahuan kematian pasien dengan pneumonia karena virus corona, tidak ada upacara perpisahan jenazah dan kegiatan pemakaman lainnya.
Seluruh korban tewas akibat wabah tersebut diharuskan untuk dikremasi seluruhnya guna menghindari penyebaran virus corona.
Pemindahan jenazah hanya dilakukan oleh rumah duka dan ada rute khusus dari rumah sakit ke rumah duka.
Setelah jenazah sampai di rumah duka akan langsung dilakukan kremasi.
"Petugas dan kerabat korban dilarang membuka kantong jenazah selama seluruh proses kremasi," bunyi aturan tersebut.
Kemudian, setelah kremasi selesai, abu rumah duka diambil oleh staf layanan rumah duka, dan sertifikat kremasi dikeluarkan, yang diserahkan kepada kerabat untuk dibawa pergi.
Apabila keluarga menolak untuk mengambilnya, itu akan diberlakukan sebagai abu dari tubuh yang tidak diklaim.
Prosedur tersebut juga diberlakukan untuk orang asing di China, Hong Kong, Makau atau Taiwan yang meninggal di China karena virus corona.
Sebagai informasi, kedua kota Wuhan sudah ditutup sejak 2 Februari 2020, akibat dari virus corona.
Mayat-mayat korban virus corona harus segera dikremasi, begitu himbauan dari Komisi Kesehatan Nasional China.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, citra satelit dari situs Windy.com menunjukan tingkat SO₂ di Kota Wuhan berada pada 1.350 μg /m3 selama akhir pekan lalu.