Hal itu karena mencapai angka di atas 290 (TWK minus satu soal yang harus benar dijawab).
“Ibu Cut yang kami hormati. Kami merasa telah muncul ketidakadilan, karena nilai TWK, TIU dan TKP adalah nilai kepintaran yang bisa didapat dalam hitungan waktu satu dan dua bulan saja,” tambah Bunga.
Bunga mencontohkan lagi, Sikumbang diuntungkan karena memiliki buku prediksi soal CPNS yang mendekati kebenaran.
Hal itulah yang membuat ia memiliki hasil ujian SKD cukup tinggi.
Sementara Bunga yang memiliki buku berbeda, tidak bernasib baik.
“Padahal TWK, TIU dan TKP yang diraih Sikumbang bukanlah ilmu yang akan diterapkan dalam dunia kerja nantinya, karena yang diterapkan adalah ilmu bidang yang diperoleh dalam kegiatan perkuliahan sesuai spesifikasi jurusan,” papar Bunga dalam suratnya.
Baca: Soal TWK Tes SKD CPNS 2019 Diklaim Jadi Soal Tersulit, Ini Bocorannya dari Peserta yang Sudah Ujian
Baca: Persiapan Tes SKD CPNS 2019: Kenali Proses Pelaksanaan hingga Simak Tips Mengerjakan Soal SKD
Terlebih lagi, mereka yang menjadi tenaga fungsional guru (bukan tenaga administrasi).
Berdasarkan fakta di lapangan, bagi lulusan Matematika tidak dibenarkan untuk mengajar pelajaran Biologi, begitu sebaliknya.
Artinya, pada nantinya mereka akan dituntut benar-benar linear dengan jurusannya dalam mengajar.
Namun anehnya, kata Bunga dalam proses rekrutmen banyak di antara mereka tidak diberi kesempatan untuk mengikuti ujian bidang (SKB).
Hanya dikarenakan tidak mencapai ambang batas passing grade sesuai regulasi yang ditetapkan.
Bunga sangat menyanyangkan, jika nilai SKD menjadi syarat utama agar peserta dapat mengikuti ujian bidangnya (SKB).
Padahal, kalau SKD memang benar diperlukan, pemerintah hanya tinggal menyusun komposisi soal SKD 20 persen, Bidang (SKB) 75 persen, dan wawancara 5 persen.
“Jika peserta mampu menjawab 70 persen dari soal diberikan, maka dialah juara. Dan, untuk menentukan siapa yang berhak, panitia tinggal merangking saja,” papar Bunga melalui surat.
Karena itu, menurut Bunga, nilai penentu bukan TWK, TIU dan TPK,
Melainkan adalah nilai kemampuan bidang yang dimiliki peserta.
Demi keadilan, diharapkan kepada Panselda CPNS Abdya sekaligus Kepala BKPSDM setempat bisa mempertimbangkan dengan meminta persetujuan pihak berwenang (atasan).
Untuk merekomendasikan peserta yang memiliki passing grade SKD di atas 290, untuk diperkenakan ikut SKB (bidang).
“Di sanalah nanti (SKB) mereka akan berjuang menunjukkan kamampuan yang mereka dapat dari bangku perkuliahan, sehingga hasilnya diperoleh benar-benar terukur menurut kemampuan bidang mereka masing-masing,” tambah Bunga.
Ketua Panselda Penerimaan CPNS Abdya, drh Hj Cut Hasnah Nur mengaku surat yang diduga dari salah satu peserta CPNS itu sangat menarik.