Pidato Donald Trump ini disampaikan pada Selasa malam, (5/2/2020), jelang keputusan sidang pemakzulannya.
Memakai jas rapi khasnya, Donald Trump melangkah di depan podium House of Representatives (DPR AS).
Di depan para wakil rakyat AS yang didominasi partai rivalnya, Demokrat, Donald Trump memulai pidato kenegaraannya dengan menerangkan apa yang telah ia capai selama masa kepemimpinannya, dilansir AFP, (5/2/2020).
Donald Trump juga menjelaskan bahwa selama ia memimpin, ia telah melaksanakan janjinya pada masa kampanye.
Dengan suara yang nampak penuh kepastian, Trump mengatakan akan "mengembalikan lagi kejayaan Amerika".
"Kami telah hilangkan kemerosotan (ekonomi) yang menurun di Amerika, dan kami telah menolak (usaha) pemerosotan tersebut" kata Trump.
Selama kepemimpinannya, Donald Trump tercatat mengeluarkan pakta perdagangan USMCA, yang merupakan kesepakatan perdagangan dengan Meksiko dan Kanada.
Trump juga baru-baru ini mengeluarkan kesepakatan dagang dengan China.
Lebih jauh lagi, Trump mengesahkan pengeluaran anggaran besar-besaran untuk bidang militer.
Langkah ini dimaksudkan Trump untuk menghentikan imigrasi ilegal dan berusaha untuk mengakhiri perang di Timur Tengah.
"Tak seperti kebanyakan orang sebelum saya, kini saya tepati janji," kata Trump.
Baca: Donald Trump Tak Mau Diajak Jabat Tangan, Ketua DPR AS Robek Salinan Pidato Presiden di Depan Umum
Dalam pidatonya, Donald Trump sama sekali tidak menyinggung soal pemakzulan, kendati selama beberapa bulan ia marah kepada orang-orang yang berusaha melengserkannya.
Meskipun pidatonya disampaikan di depan DPR AS yang beberapa pekan lalu mengirim naskah pemakzulan ke Senat, Donald Trump terlihat percaya diri di podium dan siap mendapatkan putusan sidang pemakzulan pada Rabu pekan ini.
Senat AS direncanakan akan melakukan voting untuk menentukan nasib Trump atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
Sementara itu, Partai Republik dalam sebuah kesempatan menjelaskan bahwa kebijakan Donald Trump yang melakukan deregulasi dan pemotongan pajak selalu dikritik oleh lawan mereka (dalam hal ini Partai Demokrat).
Baca: Tegas Menolak Rencana Perdamaian Donald Trump, Palestina Putuskan Hubungan dengan AS dan Israel
Setelah selesai berpidato, terjadi kejadian unik yang memperlihatkan konflik antara dua kubu Demokrat-Republik yang ditunjukkan oleh sikap Donald Trump dan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.