Penipuan Massal di Bekasi Hipnotis Pakai Asap Rokok, Korban Ibu-ibu Posyandu hingga Rugi Rp 70 Juta

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Penipuan massal terjadi di Bekasi dengan cara hipnotis lewat asap rokok, korban kebanyakan dari ibu-ibu posyandu dan rugi hingga Rp 70 juta.

Kenal di Puskesmas untuk kepentingan tayangan televisi

Kasus ini bermula ketika Tati, kader posyandu di lingkungan sekitar, bertemu dengan pelaku di Puskesmas Perumnas 2 Kayuringinjaya.

Tati kala itu hendak mengambil obat untuk persiapan posyandu di RT 01 yang dia kelola.

Tiba-tiba, dia tidak sengaja dikenalkan oleh sesama kader posyandu lain oleh pelaku.

Di sana, Tati diminta untuk mencarikan 10 orang lansia untuk mengikuti program yang diadakan salah satu produk susu khusus lansia.

"Jadi pelaku ngaku dari A, dia mau bikin program."

"Kita 10 orang itu diminta buat yel-yel terus nanti di syuting sama TV, syutingnya di mall," jelas Hartiningsih.

Pelaku dibawa ke rumah

Tati lalu membawa pelaku ke rumahnya, hingga dipertemukan oleh para korban lainnya.

Di rumah Tati, para korban yang berjumlah 10 orang dikumpulkan dan dilatih yel-yel untuk persiapan syuting.

Laiknya orang yang hendak tampil di depan kamera, ibu-ibu ini pun berdandan rapi.

Sebagian mereka menggunakan perhiasan berharga agar terlihat modis.

Setelah latihan yel-yel cukup, lima orang korban lalu diajak ke Grand Metropolitan Mall menggunakan taksi online.

"Berangkat pertama saya (Hartiningsih), Ibu Edy, Ibu Mantio, Ibu Marni, Tati sama si pelaku. Semuanya enam orang," paparnya.

Ketika di mal, aksi penipuan inipun terjadi.

Korban Hartiningsih, Ibu Edy, diminta menanggalkan perhiasan dan ponsel ke dalam tas masing-masing.

Pelaku beralasan saat acara nanti, bakal ada sedikit santunan sehingga jangan menunjukkan kemewahan.

"Ya sudah kita nurut saja karena katanya mau ada santunan, jangan terlihat mewah."

"Itu belum masuk ke mal. Kita masih di depan mal kira-kira 50 meterlah dari pintu masuk," jelas Hartiningsih.

Selanjutnya, pelaku memerintahkan Tati untuk mencari tempat fotokopi untuk mengkopi berkas indentitas peserta.

Halaman
1234


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer