Janda Ini Histeris Lalu Istigfar Sebelum Tewas Dibunuh Mantan Suami, Wali Kota Risma Datang Melayat

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Janda histeris lalu beristigfar sebelum tewas dibunuh mantan suami, wali kota Surabaya Risma datang datang melayat.

Menurut Putri, korban pernah beberapa kali diancam dan hendak dibunuh oleh terduga pelaku bernama Abdus Salam.

Terduga pelaku adalah mantan suami sirinya.

Putri menuturkan, kejadian itu terjadi sekitar akhir tahun 2019.

Korban pernah sempat hampir digorok oleh terduga pelaku di Jalan Rajawali.

Tetapi aksi itu digagalkan oleh anak korban yang pertama.

"Korban sempat bercerita kalau hampir mau dibunuh di Jalan Rajawali. Tapi untung dilerai sama anaknya yang laki-laki itu," kata Putri.

Lebih lanjut, percobaan pembunuhan itu juga dilakukan kembali oleh terduga pelaku tepat di depan gang rumah kos korban.

"Saat itu, korban sempat ditabrak hingga kepala bagian belakangnya itu bocor (luka). Ya sama suami sirinya itu," lanjut Putri.

Sementara itu, warga setempat resah jika terduga pelaku datang ke rumah kos korban lantaran selalu membawa senjata tajam.

"Ya orang-orang pada takut karena selalu bawa senjata tajam," tandasnya.

Ilustrasi pembunuhan (JITET/Kompas.com)

3. Wali Kota Risma sambangi rumah duka

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendatangi rumah duka di kawasan Petemon Barat pada Kamis malam (30/1).

Risma didampingi beberapa jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya, satu di antaranya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Chandra Oratmangun dan jajarannya.

Suasana haru menyelimuti rumah duka, terlebih saat Risma bertemu langsung dengan anak korban.

Bahkan Risma, menyuapi kedua anak korban yang masing-masing diketahui berusia 9 dan 13 tahun.

Selama satu jam lebih, Risma tak henti-hentinya memberikan semangat kepada mereka, bahkan Risma sempat mengatakan akan membelikan sepeda untuk mereka.

Wali Kota Risma (TribunJatim)

4. Korban dikenal gigih

Keluarga tak kuasa, menahan tangis lantaran wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya ini dikenal sebagai pribadi yang baik.

Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk keempat putra putrinya.

"Korban tinggal disini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP. Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata Suli warga sekitar.

Halaman
123


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer