Diringkus Polisi, Seorang Anggota Sindikat Rampok Minimarket di Tangerang Raya Gagal ke Pelaminan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ungkap kasus penangkapan sindikat rampok minimarket di Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (13/1/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rencana Muhamad Roby (22) untuk menikahi kekasihnya kini hancur berantakan.

Pasalnya, dirinya diringkus oleh pihak berwajib.

Diberitakan TribunJakarta.com, Roby merupakan anggota sindikat rampok minimarket.

Hal itu terungkap dalam rilis ungkap kasus penangkapan sindikat rampok itu di Mapolsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, yang dipimpin Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan dan Kapolsek Kelapa Dua, AKP Supriyanto, Jumat (31/1/2020).

"Iya mau nikah, tapi enggak jadi," ujar Roby kepada awak media.

"Dia mau nikah hari ini, ya nikahnya batal, " ujar Ferdy menegaskan suara Roby yang terdengar pelan.

Baca: Pernah Gorok Orang, Pelaku Penusukan Supir Angkot di Garut Baru Sebulan Bebas dari Nusakambangan

Baca: Berniat Rampok Rumah, Pria di Cirebon ini Justru Dikalahkan Korbannya yang Ternyata Bisa Karate

Ungkap kasus penangkapan sindikat rampok minimarket di Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (13/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Tak tanggung-tanggung, wilayah operasinya mencakup Tangerang Raya, meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel)

Dalam sindikat itu, Roby biasa beraksi bersama enam temannya yang lain, yakni Nurohman alias Mokmok (25), Fahruroji (23), Deni Dengah (19), Sonny Susanto alias Kecap (25).

Dua orang lainnya berinisial D dan D, keduanya masih dalam pengejaran aparat.

Sejak September 2019 sampai Januari 2020, sindikat itu sudah merampok 12 minimarket.

Impian bersama sang kekasih untuk hidup bersama, tandas, karena Roby justru harus hidup bersama teman sindikatnya dibalik jeruji besi.

Bukannya memakai jas dan berdiri gagah menyambut tamu yang datang ke pernikahannya, Roby justru mengenakan pakaian oranye khas tahanan.

Sudah jatuh tertimpa tangga, Roby tidak hanya ditangkap, ia juga ditembak di bagian kaki oleh aparat.

Saat berjalan dari ruang tahanan hingga ke lokasi ungkap kasus, Roby melompat-lompat dengan mengangkat kaki kanannya.

Timah panas bersarang di bagian betis hingga menyulitkan dia berjalan normal.

Ferdy mengatakan, penembakan terpaksa dilakukan, karena Roby melawan saat akan ditangkap.

"Ini, satu orang kita lakukan tindakan tegas terukur, karena saat dilakukan penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan," ujarnya.

Baca: Sempat Cekcok dan Saling Saling Ancam Bunuh Diri, Istri di Jakarta Tusuk Suami hingga Tewas

Baca: Rangga Sasana Klaim Kerajaannya Punya Sistem Dana Kebutuhan, Polisi Ungkap Sumber Uang Sunda Empire

Paling Rajin dalam Sindikat

Di sindikat rampok itu, Roby memang istimewa. Meskipun bukan kapten atau pimpinannya, namun pria asal Cibodas, Kota Tangerang itu anggota yang paling rajin.

Dari 12 kali aksi perampokan, Roby selalu ikut.

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer