Wisuda adalah momen yang paling ditunggu oleh mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Namun berbeda dengan wisuda Untan periode II yang diliputi berita duka dari wisudawati Universitas Tanjungpura yakni Marsellina Julita dari jurusan Bimbingan Konseling Fakultas FKIP Untan.
Mahasiswa Untan tersebut yang meninggal dunia sebelum mengikuti proses wisuda, Kamis (30/1/2020).
Pada saat wisuda tampak hadir Chr. Marcieny ibunda dari Almarhumah Marsellina Julita dengan mengenakan baju putih dan riasan di wajahnya ia tampak menuju podium mewakili anak tercinta mengambil ijazah yang diserahkan secara simbolis.
Hadir pula nenek dari Marsellina yakni Marciana Beata dan kakek Dominicus Lorentius B bersama keluarga lainnya.
Baca: Philip Hasudungan Situmorang, Keturunan Batak yang Diwisuda Menjadi Perwira Tentara Amerika Serikat
Baca: Wisuda Bareng Pacar, Ini 5 Fakta Kaesang Pangarep Lulus S1 di Singapura, Baru Ketahuan Anak Presiden
Saat diwawancarai ibunda dari Marsellina mengatakan pada saat yudisium juga dirinya hadir tanpa mengetahui apa yang akan dilakukan saat itu dan pada saat wisuda juga dipesan oleh pihak kampus untuk hadir.
Ia mengatakan bahkan sidang skripsi anaknya harus dilakukan diruang inap Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso.
Hingga akhirnya ia menyerah dengan penyakit yang telah divonis oleh dokter yakni terkena penyakit kista.
Marsellina menghembuskan napas terakhir pada 28 Desember 2019 di RSCM Jakarta dan di makamkan pada 30 Desember 2019 di Pemakaman Ambawang.
"Wisuda hari ini juga sebagai kebanggaan terbesar bagi keluarga dan memang dia adalah anak perempuan satu-satunya yang menjadi harapan kita tapi kita tidak tau rencana tuhan pada 28 Desember 2019 ia pun telah dipanggil Tuhan," ujarnya saat ditemui di rumah kediamannya di Jalan Tabrani Ahmad.
Ia mengatakan tanggal anaknya dipanggil sang kuasa tepat bersamaan dengan tanggal yudisium dan tanggal wisuda tepat dengan tanggal pemakaman anak tercinta.
"Dengan seperti ini membuat Marsellina semakin sangat berarti dan ini memang sudah menjadi rencana Tuhan. Kami pihak keluarga terima kasih karena sudah sangat diperhatikan dalam acara wisuda," ujarnya.
Eny mengatakan asal muasal penyakit anaknya berawal dari haid sejak SMP yang kurang lancar kadang-kadang 2 bulan sekali itu pun harus dipicu dengan obat herbal.
Almarhum Marsella Julita sudah sejak dari kecil tinggal dan diurus oleh neneknya karena sang ibunda tinggal dan tugas di SMK 1 Putusibau.
Eny mengatakan Lita pernah dioperasi pertama kali pada masuk semester II perkuliahan.
Pada saat itu di tahun 2016 sudah ada keluhan tidak bisa buang air dan perutnya sakit dan terasa keras.
Lalu diambil tindakan ternyata ada tumor yang dikatakan kista lalu dilakukan operasi di rumah sakit Bayangkara.
“Kista sekitar 1 kg saat itu dan hasilnya di kirim ke Jakarta untuk dilihat setahun kemudian ada surat balasan untuk operasi kembali. Karena lagi sibuk dengan kuliah dia mengatakan tidak mau di operasi lagi,” ujarnya.
Pada saat itu Lita tidak mau dioperasi karena tidak mau kemo yang akan mengakibatkan rambutnya rontok. Akhirnya diatasi dengan obat keladi tikus berkantong-kantong yang ia makan sekali sehari sebelum pergi kuliah sampai dia merasa jenuh memakannya.