"Apabila ini benar, mungkin ia telah terinfeksi rombongan turis dari Wuhan. Jika demikian, maka (pria itu) dapat menjadi orang pertama (yang tidak pernah ke China) yang dapat mentransmisikan virus ke orang lain di Jepang," kata otoritas resmi Jepang.
Sejauh ini kasus virus corona di Jepang dilaporkan muncul karena adanya sejumlah orang yang datang dari Wuhan.
Jepang juga telah resmi mengadakan pengecekan status kesehatan para penumpang pesawat, baik yang akan bepergian maupun yang datang dari China.
Lebih jauh lagi, Jepang juga berencana akan mengirim sebuah pesawat ke Wuhan pada Selasa malam (28/1/2020) untuk mengevakuasi warganya dari kota tersebut.
Pesawat yang dikirim ini direncanakan akan mengangkut sebanyak 200 warga Jepang dari total 650 yang akan dipulangkan, kata otoritas Jepang.
Update terbaru kasus virus corona, korban meninggal mencapai 106 orang.
Sementara 1771 kasus baru virus corona dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan China pada Selasa pagi, (28/1/2020) waktu setempat.
Sehingga, total kasus virus corona dikonfirmasi telah meningkat menjadi hampir 4500 kasus di China.
Sebagian besar dari mereka yang meninggal karena virus corona dilaporkan berasal dari Provinsi Hubei, China.
Selain melalui penyebaran udara, virus corona juga dapat disebarkan melalui kontak fisik, seperti pernyataan Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang dikutip South China Morning Post, Selasa (28/1/2020).
Lebih jauh lagi, NHC juga menyebut masa inkubasi virus baru ini rata-rata membutuhkan waktu tiga sampai tujuh hari dengan terpanjang tidak lebih dari 14 hari.
NHC menambahkan bahwa jenis baru virus corona ini mirip dengan sindrom pernafasan akut (SARS).
Terkait penyebaran, NHC menjelaskan virus corona dapat menginfeksi anak-anak dan bayi, namun dengan gejala yang relatif ringan.
Pemerintah Perpanjang Liburan Imlek
Pemerintah China juga dilaporkan memperpanjang liburan tahun baru Imlek.
Sementara itu, sejumlah perusahaan besar juga menutup kantornya dan menyuruh para stafnya untuk bekerja di rumah.
Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus.
Dilansir Reuters, Senin (27/1/2020), pemerintah China telah memperpanjang liburan tahun baru Imlek selama tiga hari hingga 2 Februari 2020.