Karena Motor MotoGP YZR-M1 Kalah dari Ducati GP di Lintasan Lurus, Yamaha akan Lakukan Hal Ini

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maverick Vinales menaiki YZR-M1

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Yamaha mengakui mesin YZR-M1 tidak bisa mengalahkan mesin Ducati GP di MotoGP.

Hal ini disampaikan oleh Takahiro Sumi, Project Leader Yamaha MotoGP.

Yamaha masih sangat kesulitan menyamai kecepatan milik Ducati GP.

Pada MotoGP 2019,  Ducati Desmosedici GP19 menjadi motor yang superior di lintasan lurus.

Ducati GP20 (Instagram.com/andreadovizioso)

Valentino Rossi dan Maverick Vinales pun mengeluh dan mendesak timnya menambah kecepatan di lintasan lurus yang dinilainya belum maksimal.

"Kami tidak punya mesin yang bisa bersaing dengan Ducati," kata Takahiro Sumi, dilansir dari Motorsport-Total.

Menurut Sumi, timnya sudah mencari tahu segala kekurangan YZR-M1 bahkan sebelum musim 2019 bergulir.

"Itulah mengapa pada musim dingin (2018), kami mencoba menengok ke belakang dan menemukan letak kesalahan kami untuk mendapatkan pondasi yang lebih aman," katanya.

Pengembangan YZRM-1 pun masih terus dilakukan oleh timnya.

Valentino Rossi menunggangi YZR-M1 (Instagram.com/valeyellow46)

Yamaha akhirnya lebih memilih jalan yang berbeda dari Ducati, yaitu dengan mengembangkan aspek cornering speed atau kecepatan menikung.

"Kami mengejar filosofi kami sendiri dan memilih fokus dengan kecepatan kami ketika berada di tikungan," kata Sumi.

Ternyata Hanya Ada 5 Pembalap yang Bisa Juara MotoGP dengan 2 Pabrikan, Valentino Rossi di Antaranya

Sejarah mencatat sampai saat ini hanya ada lima pembalap yang bisa menjuarai MotoGP bersama dua pabrikan.

Kelas premier balap motor dunia alias MotoGP memang berisi pembalap hebat.

Namun, sampai saat ini belum ada pembalap MotoGP yang bisa menjuarai kelas tersebut bersama tiga pabrikan berbeda.

Bahkan legenda hidup Valentino Rossi pun tidak bisa memecahkan rekor juara dunia MotoGP dengan tiga pabrikan berbeda.

Banyak yang bilang kehebatan seorang pembalap tidak hanya diukur dari jumlah gelar yang dimilikinya.

Seorang pembalap juga bisa dikatakan hebat jika mampu menjadi juara dengan pabrikan berbeda.

Hal ini biasanya untuk menunjukkan bahwa sang pembalap bisa menjadi juara bukan karena punya motor dan tim yang superior.

Namun, dari musim perdana 1949 sampai saat ini, pembalap MotoGP masih mentok di rekor dua pabrikan.

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer