Belakangan ini timbul pernyataan bahwa hak siar penayangan Liga Inggris dapat berpotensi menimbulkan gagal bayar alias utang.
Hal itu dikatakan oleh Dewan Pengawas TVRI.
Dimana saat itu, hak siar penayangan Liga Inggris dibeli saat Helmy Yahya menjabat sebagai Direktur Utama TVRI.
Baca: TVRI Nasional
Baca: Helmy Yahya
Dikutip dari Kompas.com, anggota Dewan Pengawas TVRI, Pamungkas Trishadiatmoko bahkan menyatakan potensi utang tersebut mirip dengan krisis keuangan di PT Asuransi Jiwasraya.
"Saya akan sampaikan kenapa Liga Inggris itu menjadi salah satu pemicu gagal bayar ataupun munculnya utang skala kecil seperti Jiwasraya," kata Moko dalam rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Moko menyampaikan, Helmy Yahya sempat mengatakan bahwa program Liga Inggris ditayangkan tanpa biaya.
Baca: Terancam Pencopotan Jabatan Dirut TVRI, Helmy Yahya Masih Bisa Tersenyum Pamer Penghargaan
Baca: Helmy Yahya Resmi Dipecat dari Jabatan Direktur Utama TVRI, Ia Adakan Konferensi Pers
Nyatanya, penayangan Liga Inggris berbiaya senilai Rp 126 miliar untuk kontrak tiga sesi yaitu selama tahun 2019-2022.
Moko menjelaskan bahwa setiap sesi penayangan berbiaya 3 juta USD untuk 76 match.
"Setiap sesi berbiaya 3 juta USD untuk 76 match atau senilai lebih dari Rp 552 juta per pertandingan," ujar dia.
"Kalau diekuivalen program rata-rata di TVRI yang disampaikan kepada kami 15 juta per episode.
Ini bisa membiayai 37 episode atau dua bulan program lainnya," kata Moko.
Baca: Hak Siar Liga Inggris Jadi Satu di Antara Penyebab Pemecatan, Helmy Yahya Akan Tempuh Jalur Hukum
Baca: Putranya Bunuh Hakim PN Medan Jamaluddin, Ibu Pelaku Syok: Dia Penyayang, Bunuh Binatangpun Tak Tega
Hal ini diketahui setelah pada 31 Oktober 2019, Dewas menerima tagihan invoice dari Global Media Visual (GMV) untuk Liga Inggris senilai Rp 27 miliar.
Invoice jatuh tempo pada 15 November 2019.
Namun, kata Moko, tidak ada mata anggaran pembayaran Liga Inggris dalam RKAT 2019 yang sudah disahkan.
"Menjadi utang di tahun 2020 dan tidak terdapat anggaran pembayaran dalam RKAT 2020," tuturnya.
Baca: INFO BMKG - Prakiraan Cuaca Rabu 22 Januari 2020: Waspada Cuaca Ekstrem di Bandung dan Surabaya
Baca: Lutfi Alfiandi Pembawa Bendera Mengaku Disetrum dan Ditendangi Aparat selama 30 Menit di Tahanan
Selanjutnya, pada Maret dan September 2020, ada kewajiban bayar utang Liga Inggris masing-masing senilai Rp 21 miliar.
Oleh karena itu, total utang dari 2019 dan 2020 senilai Rp 69 miliar.
Sejak awal, menueur Moko, direksi tidak terang-terangan mengenai kontrak tayangan Liga Inggris.
Ia mengatakan Dewan Pengawas TVRI sudah berulangkali meminta rincian dokumen penayangan tersebut, namun tak kunjung diberikan.
Baca: Beredar Foto Masa Lalu Kapolri Jenderal Idham Azis bersama Tito Karnavian, Gayanya Beda Banget
Baca: James Corden