Pada tahun lalu, hampir 7 juta orang China diperkirakan melakukan perjalanan ke luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek.
Salah satu alasan utama adanya fenomena migrasi setiap liburan Tahun Baru Imlek adalah penuhnya para pekerja China yang tinggal di kota-kota.
Banyak dari mereka -yang diperkirakan berjumlah 20 persen dari total populasi- pulang ke rumah untuk perayaan tersebut.
Penyebaran wabah ini juga dimungkinkan akan berlangsung saat negara China sedang memasuki liburan Tahun Baru Imlek pada akhir pekan ini.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan kekhawatiran terhadap penyebaran wabah ini akan menjadi lebih luas lagi pada masa liburan.
WHO sebelumnya menyatakan bahwa terdapat bukti bahwa virus ini terbatas hanya menular dari manusia ke manusia, dilaporkan pada Minggu (19/1/2020).
Pada hari Senin (20/1/2020), otoritas China melaporkan jumlah kasus penyakit akibat virus korona telah meningkat tiga kali lipat pada akhir pekan menjadi 218 kasus.
Wabah virus ini telah menyebar ke Beijing, Shanghai dan Shenzen, ratusan mil dari Wuhan.
Dua kasus serupa juga dilaporkan di Thailand, sementara hal yang sama juga terjadi di Jepang dan Korea Selatan.
Total kasus wabah akibat virus korona secara global mencapai 222 kasus.
Dilansir oleh Xinhua, Komisi Kesehatan Nasional China berjanji untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular ini.
Otoritas China juga akan secara efektif memerangi penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus korona jenis baru atau 2019-nCoV.
Sebelumnya, penyakit Pneumonia yang dihasilkan dari infeksi virus korona telah diklasifikasikan sebagai penyakit menular 'Kategori B' yang dapat dicegah di perbatasan, menurut pernyataan komisi kesehatan China, Senin (20/1/2020).
Baca: Sebabkan Wabah Virus Wuhan di China hingga sampai Jepang dan Thailand, Apa itu Virus Korona?
Senada dengan Komisi Kesehatan, Wakil Perdana Menteri China, Sun Chunlan menekankan adanya pencegahan dan pengendalian secara ilmiah dan waspada terhadap virus korona jenis baru (2019-nCoV).
Sambutan Sun Chunlan dalam konferensi pers menyerukan kepada otoritas lokal untuk menjaga kesehatan masyarakat dan memelihara ketertiban sosial.
Sun menambahkan bahwa sejumlah langkah termasuk pemantauan wabah dan karantina virus harus dilakukan sesual dengan kaidah hukum.
Ia juga mendesak otoritas pemerintahan di Kota Wuhan -tempat penyakit muncul pertama kalinya- untuk mengambil langkah-langkah yang lebih ketat dan mencegah penyebaran virus di wilayah tersebut serta penularannya di daerah lain.
Sun meminta agar upaya penelitian ilmiah terkait virus tersebut terus ditingkatkan dan mendorong para ilmuwan untuk menemukan prosedur perawatan yang efektif serta obat-obatan yang dapat digunakan.
Lebih jauh lagi, Sun menekankan adanya keterbukaan, transparansi informasi, komunikasi dan kerjasama internasional.