Kisah Haerul Pria Lulusan SD yang Bisa Buat dan Terbangkan Pesawat, Kini Dipanggil TNI AU ke Jakarta

Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah viral seorang pria asal Kabupaten Pinrang yang hanya lulusan SD bisa membuat dan menerbangkan pesawat, kini dipanggil TNI AU ke Jakarta.

Sorakan tepuk tangan dan teriakan kegembiraan pun terdengar sesaat setelah pesawat tersebut berhasil berkeliling di atas permukaan laut Ujung Tape.

Ia bertemu langsung dengan pilot pesawat tersebut dan menerima pelajaran banyak tentang pesawat.

"Ini akan menjadi pengalaman berkesan dalam hidup saya," pungkas Haerul.

Haerul menjelaskan, proses pembuatan pesawat tersebut ia pelajari secara otodidak lewat youtube.

"Kami hanya berbekal petunjuk video yang ada di youtube," paparnya.

Beberapa tahun lalu, Haerul juga pernah mencoba membuat hellikopter. Namun, gagal dan terkendala dalam penyeimbangan baling-baling.

Saat ini, ia dan sejumlah rekannya mencoba hal baru dengan membuat peswat sederhana.

Cuma Lulusan SD, Warga Sulawesi Buat Persawat Lalu Sukses Menerbangkannya (Tribun Timur/Herry Syahrullah)

"Alhamdulillah kali ini berhasil diterbangkan," pungkasnya.

Aksi Haerul menuai pujian dari berbagai kalangan. Apalagi, nekat bertaruh nyawa saat mencoba pesawat buatannya.

Untuk diketahui, pesawat tersebut terbuat dari rongsokan besi dan aluminum.

Proses pembuatan pesawat milik Haerul (33) memakan biaya hingga Rp 25 juta.

"Sejauh ini sudah mencapai sekitar Rp 25 juta pengeluaran pesawat ini," kata Haerul, melansir TribunTimur.com berjudul "Pria Asal Pinrang Buat Pesawat Sendiri, Biaya Hanya Rp 25 Juta".

Pria yang tak tamat Sekolah Dasar (SD) ini menyebutkan, pesawat jenis ultralight rakitannya itu menggunakan mesin motor 2T Kawasaki.

Sedangkan bahan untuk badan pesawat secara keseluruhan, terbuat dari rongsokan besi, alumimum, parasut, hingga kayu.

"Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan dan dirakit seadanya di bengkel saya. Beberapa teman juga ada yang membantu," ucap Haerul.

Haerul bertemu Kepala Staf Presiden, Moeldoko (dokumen Dr Ir Syahid Arsyad ST MT)

Pria kelahiran 31 Desember 1985 ini mengatakan, dirinya tak terinsipirasi oleh siapa-siapa dalam pembuatan pesawat tersebut.

Hanya saja, ia memang suka dunia pesawat sejak kecil.

"Hanya coba-coba. Kebetulan sejak kecil suka dunia pesawat," paparnya

Haerul menjelaskan, proses pembuatan pesawat tersebut dimulai sejak Oktober tahun 2019.

Hingga pada akhirnya berhasil diterbangkan pada 15 Januari 2020.

Halaman
123


Penulis: Abdurrahman Al Farid
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer