WhatsApp Alami Gangguan, Dipicu Perbaikan Sistem untuk Mode Berbayar di 2020?

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Minggu (9/1/2020)sore WhatsApp dikabarkan eror dan menjadi trending topik Twitter di seluruh dunia. Netizen menduga hal tersebut karena adanya perbaikan sistem menuju WhatsApp berbayar di 2020 ini.

Pengulas aplikasi, Matt Navara sempat membocorkan adanya rencana untuk menyisipkan iklan di WhatsApp Status pada 2020 sebagai upaya monetisasi platform.

Nantinya, di sisi bawah akan muncul ikon "swipe-up" mirip di Instagram Stories yang akan megarahkan ke situs pengiklan.

Nama perusahaan yang beriklan akan muncul di WhatsApp Status, seperti halnya nama kontak.

Matt juga menguak bahwa Facebook juga menyiapkan alternatif cara menyisipkan iklan lainnya, seperti menempatkan iklan di tengah beranda percakapan, hingga format "chat" baru yang mampu menampilkan katalog produk.

Kendati demikian, hingga artikel ini diunggah, belum ada update dari informasi soal rencana tersebut.

Rencana menyusupkan iklan di WhatsApp dibatalkan

Kabar terbaru yang muncul justru menyebut Facebook bakal membatalkan rencana menyuspkan iklan di WhatsApp.

Jumat (17/1/2020), terdapat kabar bahwa tim yang menangani monetisasi WhatsApp via iklan justru sudah dibubarkan oleh Facebook.

Bahkan, kode hasil kerja tim tersebut kabarnya juga telah dihapus dari kode keseluruhan WhatsApp.

Meski demikian perwakilan Facebook sempat mengatakan bahwa rencana itu sebenarnya tidak sepenuhnya batal dan menjadi bagian dari rencana jangka panjang.

Facebook, sebagai pihak pengakuisisi WhatsApp disebut masih fokus mengembangkan fitur WhatsApp Business, seperti fitur WhatsApp.

Mengenai kabar berlangganan WhatsApp sebesar Rp 14.000 per tahun yang disebutkan di awal tadi juga kini masih simpang siur.

Pada 2013 lalu, WhatsApp memang sempat menerapkan biaya berlangganan 1 dollar AS (sekitar Rp 14.000).

Biaya tersebut bakal dibebankan kepada pengguna setelah 1 tahun memakai WhatsApp secara gratis.

Namun, WhatsApp menghapus biaya berlangganan tersebut pada 2016.

Hingga berita ini diunggah, WhatsApp masih dapat digunakan secara gratis di seluruh platform, baik untuk iOS maupun Android.

Pihak WhatsApp sama sekali belum mengungkapkan apakah mereka akan kembali ke model bisnis monetisasi lawas, dengan cara berlangganan atau tidak.

Mereka biasanya menyampaikan kebijakan teranyar WhatsApp di beberapa kanal, seperti akun resmi WhatsApp di Twitter atau di laman Blog WhatsApp.

Namun di dua kanal tersebut belum merilis informasi terbaru mengenai rencana monetisasi WhatsApp.

Baca: Pendiri WhatsApp Ajak Para Pengguna untuk Hapus dan Tinggalkan Facebook

Baca: Terjawab Sudah, Penyebab WhatsApp Tak Bisa Dipakai Lagi di Smartphone Ini Mulai 1 Februari 2020

Baca: Pengguna Whatsapp Disuruh Bayar Pajak Rp 30 Ribu, Ribuan Warga Lebanon Teriaki Pemerintah Maling

(TRIBUNNEWSWIKi/Magi, KOMPAS/Wahyunanda Kusuma Pertiwi/Bill Clinten )



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer