Sebelumnya, kerajaan baru tersebut mengklaim sebagai World Empire dan mempunyai kekuasaan melebihi NKRI dengan wilayah kekuasaan meliputi seluruh dunia.
Seperti yang diberitakan oleh Kompas TV, Senin (13/1/2020), klaim tersebut disampaikan langsung oleh sang raja, Totok Santosa Hadiningrat (42).
Pada saat itu Totok mengundang para wartawan di sebuah bangunan bernama Ndalem Mpoh Agung yang berlokasi di Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
Ketika memberitahukan klaim tersebut Totok didampingi sang permaisuri atau ratu yang bernama Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41).
Tak hanya itu, keduanya tampak didampingi oleh puluhan orang berpakaian ala prajurit selayaknya abdi dalem.
Saat ini, baik Totok maupun teman wanitanya, Kanjeng Ratu Dyah Gitarja atau bernama asli Fanny Aminadia, telah diamankan pihak kepolisian.
Keduanya diamankan tak lama setelah menyampaikan deklarasi dan klaim Kerajaan Agung Sejadat, tepatnya Kamis (14/1/2020) pukul 18.00 WIB.
Keduanya diancam pasal 378 KUHP tentang penipuan dan pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Dalam pasal 14 tersebut diterangkan barang siapa menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, maka dihukum maksimal 10 tahun penjara.
Penangkapan dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana.
"Selain pasal penipuan dan pasal 14 UU RI No 1 tahun 1946, kedua pelaku dimungkinkan akan diancam pasal lainnya," ujar Kombes Pol Iskandar kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/1/2020).
Baca: Rumah Raja Keraton Agung Sejagat di Ancol Terbakar, Totok Susanto Sempat Ngontrak di Rumah Petak
Baca: Keraton Agung Sejagat Pernah Gelar Ritual Pengukuhan di Candi Arjuna Dieng Gunakan Bahasa Asing
Tanggapan psikolog mengenai perilaku pemimpin Keraton Agung Sejagat
Dikatakan oleh Totok melalui keterangan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelda Daniel, alasan dirinya mendirikan kerajaan karena mendapat wangsit.
Wangsit atau amanat gaib tersebut diakuinya berasal dari leluhur dan raja Sanjaya, keturunan raja Mataram.
Totok mengaku diberi petuah untuk meneruskan pendirian kerajaan Mataram di Kecamatan Bayan, Purworejo.
Meskipun sebenarnya kepolisian juga telah menemukan kerajaan 'cabang' milik Totok dengan nama yang sama di daerah Klaten.
Perilaku dan pengakyan Totok membuat psikolog klinis, Linda Setiawati mengatakan jika pimpinan Keraton Agung Sejagat tersebut mengidap delusi atau waham.
Waham merupakan suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya.
Hipotesa tersebut dinyatakan Linda dalam kanal YouTube metrotvnews yang diunggah pada Rabu, (15/1/2020).