Sebelum dua peristiwa ini terjadi, Iran meluncurkan sejumlah rudal balistik ke Pangkalan Militer AS di Irak.
Iran telah menembakkan lebih dari selusin roket (rudal balistik) di dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Serangan tersebut merupakan balas dendam Iran atas pembunuhan Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran yang juga menjabat Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.
Dilaporkan pangkalan udara Al Asad di Irak barat terkena lebih dari selusin rudal balistik yang ditembakkan oleh militer Iran.
Rupanya Trump pernah berkunjung di pangkalan tersebut pada Desember 2018 lalu.
Tak hanya itu, markas AS di Erbil, Kurdistan Irak ini menyediakan fasilitas dan layanan untuk setidaknya ratusan personel koalisi dan koperasi CIA, juga terkena dampaknya.
Pemerintah AS telah mengkonfirmasi serangan tersebut tetapi tidak ada kabar langsung tentang cedera.
Seorang sumber dari pihak keamanan AS mengatakan kepada CNN bahwa ada korban orang Irak di pangkalan udara Al Asad.
Menteri Pertahanan Mark Esper dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terlihat tiba di Gedung Putih pada Selasa malam, sesaat setelah berita tentang serangan tersebut.
Televisi pemerintah Iran mengatakan 'lebih dari selusin' rudal diluncurkan oleh divisi aerospace Garda Revolusi yang mengendalikan program rudal negara itu.
Mereka melaporkan nama operasi itu 'Martyr Soleimani', dinamai sesuai nama jenderal yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan Iran meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik pada pasukan militer dan koalisi AS di Irak, Selasa (7/1/2019) sekitar pukul 5.30 sore (EST) waktu setempat.
"Dalam beberapa hari terakhir dan sebagai respons terhadap ancaman dan tindakan Iran, Departemen Pertahanan telah mengambil semua langkah yang tepat untuk melindungi personel dan mitra kami."
"Pangkalan-pangkalan ini telah bersiaga tinggi karena indikasi bahwa rezim Iran berencana untuk menyerang pasukan kami."
"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer (AS) di Irak yang menampung personel militer dan koalisi AS di Al-Assad dan Irbil.
"Kami sedang meninjau kerusakan atas serangan ini."
'Setelah kami mengevaluasi situasi dan respons kami, kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan anggota tentara, mitra, dan sekutu AS di kawasan tersebut. Karena situasi yang berubah cepat, kami akan terus memberikan pembaruan saat tersedia." tulis Badan Pertahanan AS dalam pernyataan tersebut.
Trump telah diberi pengarahan tentang serangan roket tersebut.
"Kami menyadari laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," kata sekretaris Gedung Putih, Stephanie Grisham.