Mahathir sendiri telah berusaha mempertahankan hubungan baik dengan Iran meskipun ada sanksi AS terhadap negara Timur Tengah tersebut.
Sementara itu, di Malaysia sendiri diperkirakan 10.000 warga negara Iran tinggal dengan beragam aktivitas.
Pada bulan lalu, Mahathir juga menjamu Presiden Iran Hassan Rouhani di sebuah konferensi para pemimpin muslim di Malaysia di mana mereka membahas peningkatan bisnis, perdagangan mata uang dan bersaing dengan negara-negara lainnya.
Sebelumnya, komentar Mahathir baru-baru ini hadir merespon perlakuan terhadap warga muslim di India dan kritiknya terhadap Organisasi Kerjasama Islam yang berbasis di Arab Saudi.
Hal ini dianggap telah merusak hubungan Malaysia dengan New Delhi dan Riyadh.
"Aku berbicara yang sebenarnya," kata Mahathir.
"Kamu melakukan sesuatu yang tidak benar, aku pikir aku punya hak untuk berbicara," katanya.
Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim sekitar 3,000 pasukan militer ke kawasan Timur Tengah beberapa jam setelah serangan AS terhadap Jenderal Pasukan Al-Quds, Qasem Soleimani.
Pengiriman 3000 pasukan AS ke Timur Tengah ini merupakan pasukan tambahan, dilaporkan oleh tiga pejabat pertahanan dan seorang pejabat militer AS yang dikutip NBC News, (4/1/2019).
Sebelumnya, AS telah mengirimkan pasukan militernya ke Timur Tengah usai ribuan orang massa menyerbu kompleks pertahanan AS.
Pengerahan pasukan militer tambahan berasal dari brigade pasukan udara 82nd Airbone Division yang berbasis di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat.
Para prajurit tambahan ini akan digabungkan dengan sekitar 650 orang prajurit lain yang sebelumnya telah dikerahkan di wilayah tersebut dan telah tinggal di sana selama kurang lebih 60 hari, kata seorang pejabat pertahanan militer AS.
Brigade Pasukan Cepat Tanggap AS / The Immediate Respon Force ini akan menyebar di seluruh wilayah di Timur Tengah bersama sejumlah pasukannya yang berada di Irak dan sebagian lainnya di Kuwait.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya, brigade Pasukan Cepat Tanggap dari Divisi 82nd Airbone telah disiagakan untuk mempersiapkan penempatan, dan saat ini sedang dikerahkan, " kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
"Brigade pasukan ini akan ditempatkan di Kuwait sebagai strategi dan tindakan pencegahan melawan segala usaha yang mengancam personel dan fasilitas Amerika Serikat, serta akan membantu dalam menyusun kekuatan cadangan."
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rilis resmi pernyataan penyerangan terhadap pemimpin Pasukan Pengawal Revolusi Islam / Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.
Atas perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan resmi membunuh Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran yang juga menjabat Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.
Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force disebut sebagai organisasi teroris luar negeri, dalam rilis yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan, melalui situs defense.gov (2/1/2020).