Kabar meninggalnya Ira Irawan ini dibenarkan oleh sang suami Mayky Wongkar saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan tetepon.
Dilansir oleh Kompas.com, Mayky Wongkar menjelaskan jika sang istri meninggal saat azan subuh.
“Iya barusan (meninggal), pas azan subuh,” ucap Mayky sembari terisak.
Mayky Wongkar mengatakan sebelum meninggal kondisi Ria Irawan sempat kritis.
Namun ia tak bisa menjelaskan lebih jauh karena masih harus mengurus jenazah istrinya tersebut.
"Memang udah kritis mas, mas nanti lagi ya nanyanya saya mau ngurus ini dulu ya," ucapnya.
Baca: Ria Irawan Meninggal Dunia saat Adzan Subuh, Postingan Terakhir di Instagram Banjir Ucapan Duka
Baca: Ria Irawan Dilarikan ke Rumah Sakit, Sang Suami Tuliskan Kata Cinta: Selalu Kuat, Love You So Much
Selanjutnya, jenazah Ria akan segera dibawa ke rumah duka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk disemayamkan.
Seperti diketahui, Ria Irawan pada 2014 lalu pernah divonis mengidap kanker endometrium stadium 3 C.
Dilansir oleh Kompas.com, Ria mengungkapkan jika awalnya pada 2009 silam, ia mengetahui ada miom di dalam dinding rahumnya.
"Saya sudah terbiasa melihat kehidupan survivor kanker sehingga ketika saya didiagnosis (menderita) kanker, bagi saya, (itu) bukan sesuatu yang mengagetkan," demikian pernyataan yang pernah diungkapkan Ria Irawan , 10 Januari 2016, seperti dilansir oleh Harian Kompas, 18 Januari 2015.
Namun waktu itu Ria menghindjari untuk melakukan operasi pengangkatan Rahim.
Hingga kemudian ia didiagnosis menderita kanker endometrium atau kanker dinding Rahim.
Ria Irawan kemudian melakukan operasi pengangkatan Rahim pada 30 September 2014.
Saat itu, dokter juga melakukan biopsi.
Dari situ diketahui bahwa kanker di tubuh Ria Irawan sudah menyebar ke kelenjar getah bening pada bagian panggul.
Indung telur Ria turut diangkat bersama dengan rahimnya.
Baca: Mayky Wongkar Suami Ria Irawan Beri Penjelasan terkait Sel Kanker Istrinya, Sebut Bukan Tumor Baru!
Baca: Kanker Paru-paru
“Ternyata kelenjarnya aktif. Jadi kankernya masih endometium, tapi metastasenya (penyebaran) getah bening. Makanya (stadium) 3 C. Kalau udah stadium 4, itu (penyebaran) di otak, tulang,” kata Ria, seperti diberitakan Kompas.com, 6 Januari 2015.
Namun, Ria bertekad melawan kanker getah bening yang dideritanya.
Untuk menjaga semangatnya itu, Ria mengaku berkaca pada sang tante yang juga menderita kanker dan bisa bertahan hingga puluhan tahun.