Politisi Partai Demokrat AS tersebut menambahkan Soleimani jelas merupakan"dalang kekerasan" yang menyebabkan keluarnya "darah orang AS di tangannya".
"Namun, memaksakan kebijakan ini jelas bakal memberikan problem yang serius," imbuh Engel
"Tak hanya itu, tindakan tersebut merupakan penghinaan terhadap kekuasaan Kongres AS sebagai lembaga yang setara," jelasnya.
Sesuai regulasi,Gedung Putih harusnya memberitahukan kepada DPR AS maupun Senat mengenai rencana militer mereka.
Namun demikian menurut pemimpin Senat Partai Demokrat, Chuck Schumer mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak mendapat pemberitahuan akan serangan itu.
Sementara itu, respon datang dari senator Partai Republik, tempat di mana Trump berasal.
Senator Ben Sasse dari Nebraske menyebut bahwa apa yang dilakukan Trump adalah tindakan berani dan benar.
"Orang Amerika harus bangga terhadap anggota pasukan yang berhasil menyelesaikan pekerjaan" ujar Ben Sasse.
Senada dengan Ben Sasse, senator Tom Cotton dari Arkansas mengatakan bahwa kematian pimpinan Iran tersebut pantas didapatkan.
Ia menyebut, "Amerika lebih aman sekarang setelah kematian Soleimani."
Dalam pernyataan yang lebih eksplisit, Senator Tom Udall dari New Mexico mengatakan, "Presiden Trump membawa bangsa kita ke ambang perang ilegal dengan Iran tanpa persetujuan kongres seperti yang disyaratkan dalam Konstitusi Amerika Serikat."
Tom Udall menambahkan: "Peningkatan permusuhan yang ceroboh seperti itu dimungkinkan dapat menjadi pelanggaran dari otoritas pembuatan perang Kongres yang bisa menempatkan pasukan dan warga AS dalam bahaya"
"Dan sangat mungkin menenggelamkan kita ke dalam perang bencana lainnya di Timur Tengah yang rakyat Amerika tidak mau dan tidak mendukung," ujar Tom Udall.
--