Bagaimana Donald Trump Bisa Izinkan Militer AS Bunuh Pemimpin Revolusi Iran Qasem Soleimani?

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagaimana Donald Trump bisa izinkan Militer AS bunuh pemimpin pasukan Quds, Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani?

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa jam sebelum militer Amerika Serikat (AS) mengirimkan amunisi 'Reaper Drone' untuk membunuh satu dari sekian banyak buronan yang satu di antaranya adalah Qasem Soleimani, saat itu Presiden AS Donald Trump sedang bersantai di sebuah properti mewah miliknya.

Pada pagi hari, Donald Trump sedang bermain golf 18 holes di Trump International, sebuah klub golf di areal Pantai West Palm miliknya.

Sekitar pukul 3 sore waktu setempat, Trump kembali ke Mar-a-Lago, sebuah kawasan bersejarah di tepi luat yang sering disebut "Gedung Putih pada Musim Dingin".

Di tempat ini, Donald Trump menunggu dengan mengenakan setelah biru laut dan dasi biru muda serta bendera Amerika yang disematkan di kerah kemejanya.

Donald Trump telah membuat keputusan berisiko -yang berpotensi mengubah dunia- dengan memberi instruksi militer AS untuk membunuh Qasem Soleimani, pemimpin pasukan paramiliter elit Iran, seperti dilansir Politico, Jumat (3/1/2020), 

Baca: AS Konfirmasi Bunuh Jenderal Qasem Soleimani, Iran Siapkan Balas Dendam, Perang Dunia 3?

Komandan Pasukan Quds Iran, Qaseem Soleimani. (Tangkapan layar YouTube) (Tangkapan layar YouTube)

Pada awal Minggu ini di Mar-a-Logo, ia dikelilingi oleh para pejabat tinggi AS seperti, Sekretaris Negara, Mike Pompeo, Kepala Staf Gabungan, Mark Miley, penjaga kepala staf Gedung Putih Mick Mulvaney, dan Penasihat Keamanan Nasional, Robert O'Brien dan Direktur Urusan Legislatif, Eric Ueland.

Sepanjang minggu -sebelum keputusannya dibuat- Trump mencari masukan dari para penasihat lainnya melalui sambungan telepon.

"Dia tenang, kalem, dan dingin," kata pembawa acara radio, Howie Carr, yang berbicara dengan Trump pada Kamis, (2/12/2019), setelah berita serangan ke Iran mengemuka pertama kali.

Saat itu, Presiden Trump sedang makan malam dengan pemimpin GOP House, Kevin McCarthy.

"Aku tak tahu ada hal besar terjadi sampai aku pulang ke rumah" ujar Kevin.

AS konfirmasi bunuh Jenderal Qasem Soleimani (Kolase Foto (Wikimedia dan Pixabay))


Izin Trump Kepada Pentagon

Semenjak serangan roket terhadap pangkalan-pangkalan AS di Irak meningkat selama dua bulan terakhir, Presiden Trump telah memberikan keleluasaan luar biasa terhadap Pentagon.

Militer AS mengantongi izin untuk membunuh Qasem Soleimani apabila ada kesempatan, menurut pejabat senior pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

"Kami sebelumnya punya wewenang (untuk membunuh) sebelum serangan (di Kedubes AS di Irak) untuk mengambil tindakan itu," kata pejabat tersebut.

Pentagon telah diberi hak oleh Trump beberapa minggu ataupun bulan sebelumnya.

Hal ini berlawanan dengan pernyataan Trump kepada wartawan baru-baru ini pada malam tahun baru bahwa ia tidak ingin perang dengan Iran.

Baca: Jenderal Qasem Soleimani Tewas di Tangan AS, Pemimpin Tertinggi Iran Bersumpah Akan Balas Dendam

Komandan Pasukan Quds Iran, Qasel Soleimani.(israelhayom.com) (israelhayom.com)

Qasem Soleimani digambarkan oleh para pejabat AS sebagai dalang terorisme, seorang jenius yang jahat yang bertanggung jawab atas kematian ratusan orang Amerika.

Soleimani juga disebut mempertontonkan pengaruh dan kekuatannya saat mengunjungi Teheran, Baghdad, dan Beirut untuk melakukan pertemuan dengan para penguasa lokal.

"Saya pikir tidak sulit mencarinya (Qasem Soleimani), walau dia tidak berada di bawah radar dalam dua atau tiga tahun terakhir," kata seorang mantan pejabat senior pemerintah Israel yang pernah mencatat bahwa Soleimani sebelumnya bergerak di bawah operasi ketat dan rahasia.

"Namun dua atau tiga tahun terakhir, dia (Qasem Soleimani) beraktivitas di tempat terbuka." tambah mantan pejabat senior tersebut.

Baca: Donald Trump Dimakzulkan, Bernie Sanders: Memang Sedih, tapi Dibutuhkan Demokrasi Amerika

Komandan Pasukan Quds Iran, Qasel Soleimani (kiri) dan Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan).(twitter.com/ur_khamenei) (twitter.com/ur_khamenei)
Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer