Selain itu, Yamaha berminat memakainya sebagai test rider.
Namun, ketika tim LCR-Honda mencari pembalap pengganti sementara, Zarco langsung gabung.
Juara Moto2 2 kali ini membalap dengan motor Honda selama 3 balapan terakhir di 2019.
Zarco berulang kali memuji motor Honda sambil harap-harap cemas meski tidak ada kursi kosong, sampai kesempatan muncul saat Lorenzo mengumumkan pensiun.
Dengan rasa percaya diri tinggi, Zarco yakin dirinya sosok yang tepat buat Repsol Honda.
Namun, justru Alex Marquez dipilih Honda menggantikan Lorenzi.
Ducati kemudian dirumorkan berminat merekrut Zarco, meski tidak ada kursi kosong.
Tim satelit Ducati, Avintia Racing, disebut akan jadi rumah baru Zarco.
Padahal sebelumnya, Zarco sudah mengatkan Avintia sebagai tim lemah dan tidak sepadan dengannya karena bisa saja kisahnya akan sama saat di KTM.
Tetapi Ducati berjanji akan memberika Zarco dukungan penuh.
Padahal Avintia tidak punya kursi kosong, sampai akhirnya Karel Abraham yang didepak agar Johann Zarco bisa gabung ke tim itu.
Baca: Karel Abraham
Pada awal musim, Ducati memakai perangkat unik yang terpasang di bawah swing arm motor.
Hal itu menimbulkan protes keras dari Aprilia, KTM, Honda, dan Suzuki, yang menganggap perangkat Ducati melanggar regulasi.
Perangkat tersebut dianggap memperkuat aerodinamika motor, sementara Ducati mengklaim perangkat tersebut adalah pendingin ban belakang.
Protes dilayangkan pun muncul dan kemenangan Andrea Dovizioso di Qatar terancam.
Baca: Andrea Dovizioso
Hal ini mengejutkan pembalap, tim, jurnalis, dan juga fans seluruh dunia.
Namun, perangkat tersebut dianggap sah oleh juri balap.
Hingga pada akhirnya ada sidang khusus soal membahas perangkat tersebut.
Pada sidang itu, Ducati kembali lolos karena yang dipakainya tidak melanggar regulasi apapun.