"Seperti mimpi saja, saya sadar dalam posisi di dalam sumur. Setelah itu saya pakai ponsel saya untuk telepon anak dan isteri sampai baterainya habis," kata Radimin.
Namun usaha Radimin tersebut gagal lantaran sinyal susah didapatkan dari sumur yang diketahui memiliki kedalaman 15 meter tersebut.
Radimin terus berusaha menghubungi keluarganya hingga baterai ponselnya habis.
Di dalam sumur, Radimin tidak bisa banyak bergerak lantaran sekujur tubuhnya merasa nyeri, terutama bagian kakinya.
Sehingga dirinya hanya bisa menggeliat kecil untuk mengatasi pegal yang dirasakan.
"Hanya bisa ugat-uget seperti belut, akhirnya saya pasrah dan terus berdoa," ungkapnya.
Ketika ditanya bagaimana dirinya bisa memperkirakan telah terjebak selama 5 hari, Radimin mengungkap perhitungan tersebut didapatnya dari pergerakan matahari.
"Saya tahunya sudah ganti hari jika matahari tepat diatas sumur, berarti itu sekitar jam 12 siang. Itu saja," ujarnya.
Baca: Pria di Semarang Tega Racuni Istri yang Hamil 8 Bulan, Terungkap Pernah Jual Istri Jadi PSK
Baca: Jelang Laga Kontra PSIS Semarang di Hadapan Bobotoh, Dua Pemain Persib Bandung Dikabarkan Cedera
Kondisi sumur yang rupanya telah mati alias kering, Radimin bertahan hidup dengan menegadahkan mulut ketika hujan datang.
Kadang dirinya menampung air hujan dengan menggunakan kaus yang dikenakannya.
Selama lima hari terjebak dalam sumur Radimin juga tidak mengonsumsi makanan apapun.
Hingga pada hari ke-5, seorang pencari rumput, Mukimin, mendengar suara mirip kucing menangis.
"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin.
"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, 'orang'," ucapnya.
Mendengar penjelasan singkat Radimin yang mengaku sebagai korban perampokan, Mukimin memberitahu warga lainnya.
"Pas sampai jalan, saya ketemu orang, saya beritahu. Kemudian informasinya menyebar," ucap Mukimin.
Setelah mendapatkan laporan dari warga, regu penyelamat dari SAR Bumi Serasi dan BPBD segera ke lokasi kejadian yang berada di sebuah kebun kosong.
Upaya penyelamatan yang berlangsung selama hampir satu jam tersebut dilakukan dengan menggunakan alat utama vertical rescue.