Di Momen Hari Ibu 2019, Seorang Anak Dipertemukan kembali dengan Ibu Kandung Usai Berpisah 30 Tahun

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah berpisah selama 30 tahun, seorang anak dipertemukan kembali dengan ibu kandungnya

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Di momentum Hari Ibu Nasional 2019, seorang perempuan Kurdish dari Irak Utara dipertemukan kembali dengan anak laki-lakinya setelah berpisah selama 30 tahun.

Ibu dan anaknya ini terpisah selama 30 tahun berkat peristiwa serangan senjata kimia ke Provinsi Halabja of Sulaymaniyah, Irak, pada tahun 1988.

Serangan senjata kimia pertama di Timur Tengah ini dikenal dengan nama 'The Halabja Massacre' atau 'Pembantaian Halabja.

Baca: Pertama Kali Setelah Lebih dari 40 Tahun, Kuba Tunjuk Manuel Marrero Cruz Sebagai Perdana Menteri

Baca: Ramalan Zodiak Besok Senin 23 Desember 2019, Scorpio Ada Tantangan, Virgo Bekerja Keras

Ini merupakan serangan senjata kimia skala besar pertama dalam sejarah yang ditujukan kepada daerah penduduk Kurdi yang menentang rezim Saddam Hussein di Irak.

Bermula dari Serangan Pasukan Saddam Husein

Sepanjang perang Iran-Iraq, Saddam dilaporkan memimpin pasukan Irak di daerah utara dengan menggunakan senjata kimia untuk melawan populasi Kurdi.

Berkat serangan ini, dilaporkan sekitar 5000 orang meninggal, termasuk bayi, anak-anak, perempuan, dan dewasa.

Sementara sekitar 7000 orang lainnya luka-luka.

Cerita Maliha Muhammed Rashid dan anaknya Khalil Muhammed Salih adalah satu dari banyak cerita tragedi yang terungkap selama lebih dari 31 tahun sejak pembantaian massal tersebut.

Saddam Husein menggunakan pesawat perangnya untuk menarget kawasan Halabja.

Bersama pasukannya, ia mengomando serangan senjata kimia tersebut pada 16 Maret 1988.

Saat serangan tersebut dilakukan, sang anak, Khalil Muhammed Salih masih bayi berusia 9 bulan.

Salih dan ibunya Rashid beserta keluarganya kemudian dibawa ke tempat penampungan di Kermanshah, Iran, untuk dilakukan pengobatan setelah serangan.

Perpisahan Salih dan Rashid

Namun demikian, nasib memang harus memisahkan ibu dan anak.

Wilayah Kermanshah, Iran, pun juga menjadi target serangan udara oleh pasukan perang selama berlangsungnya Perang Iran-Irak.

Pada momen inilah, Rashid kehilangan bayinya, Salih.

Rashid sempat berusaha mencari bayinya selama kekacauan melanda tempatnya.

Sejumlah kamp-kamp pengungsi dan rumah sakit di Irak ia kunjungi untuk menemukan sang buah hati.

Namun apa di kata, semua usaha Rashid sia-sia.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer