Gibran Rakabuming Maju Jadi Calon Wali Kota Solo, Pengamat Politik Ungkap Aspek Negatif dan Positif

Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota Solo periode 2020-2024.

Gibran Rakabuming telah mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah di Panti Marhaen Semarang, Kamis (12/12/2019).

Tak hanya Gibran Rakabuming, menantu Presiden Jokowi yang lainnya, Bobby Nasution juga maju dalam pencalonan Wali Kota Medan.

Menanggapi hal ini, Analis Politik Universitas Islam Negeri (UIN), Gun Gun Heryanto mengatakan siapapun boleh mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada), termasuk anak pejabat.

Asalkan, menurut Gun, mengikuti prosedur demokrasi dalam proses pencalonannya.

Namun Gun juga mengatakan bahwa dinasti politik perlu diberi kritikan, karena menghalangi jalan seseorang dalam pencalonan yang sama.

"Sebenarnya yang harus kita kritik adalah politik dinasti, karena dinasti politik itu menutup akses demokrasi dari kompetitor," ucap Gun Gun Heryanto di Studio Menara Kompas, Kamis (12/12/2019), dikutip Tribunnews dari YouTube Kompas TV.

Baca: Gibran Rakabuming Resmi Maju Calon Wali Kota Solo, Pengamat Politik: Dinasti Politik Memang Terjadi

Ia menambahkan siapapun boleh mengikuti Pilkada, jika pencalonan dilakukan secara demokratis.

"Hak politik melekat pada seorang warga negara untuk mencalonkan diri secara demokratis, anak siapapun boleh maju," jelasnya.

"Kita menghormati hak semua orang," lanjut Gun.

Gun melanjutkan bahwa sebaiknya masyarakat harus membedakan antara dinasti politik, dengan majunya seseorang berdasarkan sistem demokrasi.

"Jadi kita harus membedakan politik dinasti dengan majunya seseorang dengan hak sipil seseorang yang mengikuti prosedur demokratis," katanya.

Putra pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Solo 2010 ke kantor DPD PDIP Jawa Tengah, di Semarang, Kamis (12/12/2019). Gibran mendatangi kantor DPD PDIP Jateng dengan dikawal oleh ribuan pendukungnya. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Aspek Negatif dan Positif Pencalonan Gibran di Pilkada

Dikutip dari Tribunnews.com, ada sisi positif dan negatif sebagai dampak pencalonan Gibran sebagai calon Wali Kota Solo periode 2020-2024.

"Ini ada sisi positif dan negatifnya," ujar Gun Gun.

Menurut Gun, keuntungan yang diterima Gibran yaitu, dia sudah dikenal secara luas oleh publik.

Baca: Jokowi Lantik 9 Wantimpres, Wiranto Jadi Ketua, Sebut Siap Kerja Usai Insiden Penusukan

"Sisi positifnya, dia akan mudah mendapat ruang publisitas publik," kata Gun.

"Karena saat pemerintah Jokowi, hampir setiap hari ada pemberitaan keluarga, di situ ada nama Gibran dan menantunya," tambahnya.

Analis Politik UIN Gun Gun Heryanto menuturkan, sebagai putra presiden, langkah Gibran Rakabuming Raka untuk terjun ke kancah politik memiliki keuntungan. Menurutnya, sebagai putra Jokowi, Gibran diuntungkan dengan memiliki ruang publisitas politik. (Tangkapan Layar Kompas TV) (Tangkapan Layar Kompas TV)

Gun menilai Gibran sudah mempunyai modal politik di awal langkahnya itu.

"Secara modal politik dia pasti naik," ungkapnya.

Halaman
123


Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer