Meski berhasil meraih medali emas setelah kali terakhir Indonesia mendapatkannya pada SEA Games Laos 2009, pemain kelahiran 21 Februari 1999 tersebut tidak mau menganggap mudah persaingan bola voli di Asia Tenggara.
"Kalau sekarang, dilihat dari semua negara mungkin kekuatan hampir sama sekarang. Mereka sudah bisa mengimbangi negara-negara lain," ucap Doni.
"Contohnya, Kamboja sudah mulai maju. Kalau Filipina, saya tidak menyangka sudah sudah bagus seperti ini. Pada 2017, mereka belum bagus dalam hal skill individu," ujar bungsu dari dua bersaudara ini.
Baca: Nadeo Argawinata: Naik Daun di SEA Games 2019 dan Disebut Mirip Kiper Chelsea
Baca: SEA Games 2019, Atlet Tenis Filipina Melamar Kekasihnya di Tengah Upacara Pemberian Medali
Doni Haryono berasal dari Magelang, Jawa Tengah.
Hal tersebut seperti yang ia tulis di Instagram pribadinya.
Doni Haryono ternyata sudah sejak kecil bermain bola voli.
Namun dirinya menekuni olahraga voli baru ketika menginjak bangku SMA.
"Saya dari kecil sudah main voli. Tetapi, saya mulai menekuni voli baru SMA kelas 1 dengan masuk PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Jawa Tengah pada 2014," kata Doni.
Doni saat itu mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Teuku Umar, Semarang, Jawa Tengah.
"Awalnya diajari dulu sama ayah. Bapak menekuni voli kampung. Di rumah kan ada bola terus suruh main bola. Dulu saya juga bermain sepak bola, voli juga. Pokoknya ada bola saya senang. Tetapi, sama orangtua diarahkan saya ke voli saja," tutur Doni.
"Setelah itu, saya mulai mengikuti berbagai kejuaraan yakni kejuaraan nasional (kejurnas), Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) dan masuk timnas pada 2015." imbuhnya.
Sebelum bergabung dengan timnas senior, Doni sudah pernah membela Indonesia pada level junior.
"Popnas merupakan event paling berkesan bagi saya karena dari situ saya bisa masuk tim nasional (timnas) hingga sekarang," ujar Doni.
Doni sudah dua kali menjadi bagian dari skuat Merah Putih pada ASEAN School Games 2015 dan 2016.