Pramugari Garuda Beberkan Diskriminasi saat Ari Askhara Menjabat: Yang Cantik ke Pesawat First Class

Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI- Pramugari Garuda Beberkan Diskriminasi saat Ari Askhara Menjabat: Yang Cantik ke Pesawat First Class

Seperti diketahui, Ari Askhara dicopot karena telah menyelundupkan onderdil motor Harley Davidson keluaran 1972 dengan kisaran harga Rp 800 juta.

Setelah mencopot Ari, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan Ari Ashkara.

Dikutip dari Kompas.com, pencopotan Ari Askhara disambut dengan baik oleh Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).

Senin (09/12/2019), beberapa perwakilan IKAGI mendatangi Kantor Kementerian BUMN untuk mengadukan “dosa-dosa” sang mantan Dirut Garuda Indonesia selama memimpin maskapai pelat merah tersebut.

Sosok Ari Askhara. (Tribunnews/APFIA)

Sekertaris IKAGI, Jacqueline Tuwanakotta mengatakan, para awak kabin Garuda bahagia setelah mendengar Ari Akshara dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

“Saat ini karyawan sudah merasa senang ketika yang terjadi Ari Askhara diturunkan, dicopot, banyak karyawan yang bersyukur, bahagia, karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia,” ujar Jacqueline di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (09/12/2019).

Baca: Inilah Awal Mula Dugaan Selingkuh Ari Askhara Eks Dirut Garuda dengan Pramugari Cantik Terbongkar

Mudah keluarkan kebijakan pemindahan tugas awak kabin

Jacqueline menjelaskan, pada masa kepemimpinan Ari, awak kabin Garuda merasa bekerja dalam tekanan.

Sebab, jika melakukan kesalahan sedikit saja, manajemen Garuda langsung memindah tugaskan para awak kabin tersebut.

Tak tanggung, manajemen Garuda akan memberi sanksi para awak kabin dengan 'dipapuakan' atau dipindahtugaskan ke Papua.

Bahkan ada pula awak kabin yang mendapat sanksi berupa grounded  atau dilarang terbang.

“Mereka (awak kabin) takut ada yang terancam, contoh, lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua, kemudian kesalahan yang harusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang,” kata dia.

Jam kerja di luar batas

Selain itu, lanjut Jacqueline, di era Ari Ashkara, jam kerja para awak kabin di luar batas.

Misalnya, saat bertugas melayani penerbangan Jakarta-Sydney yang dipercepat dari tiga hari menjadi rute pulang-pergi (PP).

Kebijakan tersebut membuat para awak kabin kewalahan, bahkan beberapa diantaranya harus dirawat inap atau opname.

“Contoh schedule Sydney-Jakarta-Sydney, itu harusnya tiga hari, tapi jadi PP (pulang pergi). Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada delapan orang yang diopname,” ucap Jacqueline.

Atas dasar itu, dirinya bersama anggota IKAGI lainnya ingin bertemu dengan pihak Kementerian BUMN.

“Kami akan bicara soal kondisi awak kabin yang ada di Garuda Indonesia, kondisi general, dan perusahaan,” lanjutnya.

Baca: 5 Selebriti yang Bangga serta Cemas Bersuami Pilot, dari Iis Dahlia hingga Stevianne Agnecya

Baca: Curhat Pramugari Cantik Khusus Jet Pribadi yang Siap Layani Permintaan Apapun Penumpang Kaya

Awak kabin tak diberi fasilitas penginapan

Halaman
1234


Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer