Vespa GTV 250ie diproduksi pada 2006 hingga 2010.
Keunikan GTV 250ie ada pada lampu utama yang berada di bagian sepatbor depan dan desain jok berbahan kulit terpisah seperti yang biasa ditemui di Vespa seri vintage.
Untuk pilihan warnanya, GTV 250ie hanya ada 3 yaitu abu-abu gelap, portofino green dan sienna brown alias krem.
Dikutip dari Vespa.com, edisi khusus GTV 250 dengan embel-embel 60° hanya diproduksi 999 unit.
GTV 250ie terbuat dari bahan pilihan dan ekslusif sebagai bentuk 'hadiah' ulang tahun ke-60 perusahaan bagi para penggemarnya
Harga GTV 250ie bekas di Indonesia terbilang sangat mahal, tembus hingga Rp100 juta lebih.
"GTV 250 harganya gelap, kemarin saya lihat ada yg jual seratus juta lebih. Bahkan teman saya dari luar kota jual GTV 250 dia buka harga Rp 275 juta," kata Gunawan Wijaya, Ketua komunitas GTVS (General Team Vespa Society).
Gunawan mengungkapkan, tingginya harga jual GTV 250ie mungkin terjadi akibat keisengan pemiliknya untuk tahu harga pasaran motor miliknya.
"Seperti hukum ekonomi, makin susah barang peminatnya banyak otomatis harga naik,” ujarnya.
“Dan bisa juga karena si pemilik GTV 250 iseng posting di internet karena ingin show off atau pengen tau aja harga bekas motornya," terang Gunawan.
Satu di antara jenis Vespa yang paling legendaris di Indonesia adalah Vespa yang dijuluki Vespa Kongo.
Populasi Vespa Kongo relatif langka dan jadi buruan penggemar Vespa.
Vespa Kongo memang berbeda jika dibandingkan Vespa seri VBB, Vnb atau VLA yang produksinya lebih banyak.
Pada awalnya, Vespa Kongo adalah kendaraan yang diberikan pemerintah Indonesia untuk prajurit TNI sekitar tahun 1963.
Vespa Kongo adalah Vespa berseri VLGA dan VGLB.
Vespa ini diberikan sebagai penghargaan bagi TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di Kongo, Afrika.
Meskipun Vespa adalah merek kendaraan Italia, namun Vespa Kongo dibuat di Jerman.
Desas-desusnya, karena Vespa Kongo dibuat di Jerman, Vespa ini memiliki plat bodi yang lebih baik dan kuat daripada Vespa biasa.
Karena minat masyarakat pada Vespa jenis ini tinggi, importir Vespa saat itu pun sempat memasukkan seri Vespa yang identik dengan Kongo.