Gagal Bayar Polis hingga Rp 502 Miliar, Jiwasraya Kena 3 Tuntutan dari Nasabahnya

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jiwasraya(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Perusahaan asuransi Jiwasraya tengah dilanda masalah.

Pasalnya  ribuan polis jatuh tempo Jiwasraya belum juga dibayarkan.

Padahal permasalahan itu telah berlangsung lebih dari setahun.

Oleh sebab itu para nasabah menuntut agar pemerintah serta manajemen Jiwasraya menyelesaikan masalah gagal bayar ini.

PT Asuransi Jiwasraya (Tribunnewswiki.com)

Dikutip dari Kontan.com, perwakilan nasabah Jiwasraya, Muslim Basya menyatakan ada 3 tuntutan para nasabah Jiwasraya.

Pertama, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham wajib turun tangan melunasi kewajiban Jiwasraya kepada pemegang polis.

“Kedua, sehubungan dengan itu kami memohon agar pemerintah dapat mempertimbangkan adanya dana talangan (bailout),"

"yang diprioritaskan untuk pembayaran hak-hak nasabah,” kata Muslim di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

ILUSTRASI. Bahas Keuangan Jiwasraya, Komisi VI gelar rapat tertutup (Kontan.com/Maizal Wlfajri)

Ia juga mengatakan bahwa ini akan menjadi kepastian bagi pemegang polis.

“Hal ini akan memberikan kepastian bagi pemegang polis,” lanjutnya.

Ketiga, berbagai usaha penyelamatan Jiwasraya jangan dijadikan alasan untuk menunda pelunasan polis.

Misalnya saja, penjualan saham Jiwasraya Putra untuk mendapatkan dana menyusul upaya hukum.

ILUSTRASI. Tampilan gedung kantor pusat Asuransi Jiwasraya di Jakarta (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

Untuk mencari sebab atau pelaku terjadinya fraud atau penyimpangan yang mengakibatkan gagal bayar.

“Besar harapan kami untuk mendapatkan keadilan dalam pemenuhan hak-hak kami senagaimana harusnya,” kata perwakilan nasabah Jiwasraya tersebut.

Selain itu, jerat gagal bayar polis asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ternyata tak hanya menimpa warga negara Indonesia.

Ratusan warga negara Korea Selatan juga warga negara lain seperti Malaysia dan Brelanja juga menjadi korban masalah ini.

Lee Kang Hyun, warga negara Korea Selatan yang juga menjabat sebagai VP Samsung Indonesia sekaligus Presiden Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Korea Selatan ketika ditemui wartawan di Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (4/12/2019). (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Dikutip dari Kompas.com, mereka mengadu kepada komisi VI DPR RI.

Satu dari rombongan yang berjumlah 48 orang itu adalah Presiden Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Korea Selatan di Indonesia yang sekaligus menjabat sebagai VP Samsung Indonesia, Lee Kang Hyun.

Lee mengaku telah menjadi nasabah Jiwasraya sejak 2017.

Saat ini dananya yang macet di perusahaan asuransi itu mencapai Rp 8,2 miliar.

Ilustrasi Jiwasraya(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)
Halaman
12


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer