Granat asap memiliki sifat yang tidak bisa menghancurkan atau melumpuhkan obyek yang ada di sekitarnya.
Daya ledak granat asap hanya untuk mengeluarkan asap.
Granat asap bisa meledak bila dipicu adanya tekanan, jatuh, hingga panas.
Dulu, granat asap berwarna mengandung beberapa zat berbahaya seperti sulfur, potassium klorat, dan sodium bikarbonat.
Namun pada granat asap yang baru, sulfur diganti oleh zat gula dan magnesium karbonat digunakan sebagai pengganti sodium bikarbonat.
Sementara itu, granat asap penyembunyi memiliki campuran hexachloroethane-zinc (HC) atau terephthalic acid (TA).
Kedua zat ini tidak beracun apabila tertelan, tapi cukup beracun apabila terkena kulit.
Sedangkan untuk granat asap jenis meledak yang mengandung fosfor putih bisa menyebabkan ledakan dan bisa menghasilkan luka bakar yang cukup parah.
Luka bakar fosfor akan meningkatkan kematian karena adanya penyerapan fosfor ke dalam tubuh melalui area yang terbakar apabila korban terpapar cukup lama.
Penyerapan fosfor ini juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung dan ginjal, dan dalam beberapa kasus kegagalan multi organ.
Apabila seseorang menghirup zat ini dalam dosis yang banyak bisa mengakibatkan iritasi pada mata, selaput lendir hidung, dan saluran pernapasan.