Pemerintah sendiri berencana menggelontorkan dana Rp 10 triliun untuk mendukung program kartu Pra Kerja.
Total anggaran Rp 10 triliun itu nantinya akan akan diperuntukkan bagi 2 juta peserta.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah saat rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11/2019), menjelaskan biaya tersebut termasuk untuk pelatihan dengan perkiraan biaya sebesar Rp 3 juta-Rp 7 juta.
Kemudian, dana tersebut juga dialokasikan untuk membiayai sertifikasi dengan estimasi biaya tertinggi Rp 900.000.
Ada juga insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 500.000, dan terakhir biaya pengisian survei yang dilakukan tiga kali dan diberikan insentif sebesar Rp 50.000.
“Sehingga total manfaat per peserta Rp 3,650 juta hingga Rp 7,650 juta,” ungkap Ida Fauziah.
Baca: 15 Negara dengan Penduduk Terpendek di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Baca: Ida Fauziah
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, adanya kartu Pra Kerja bukan berarti sekadar menggaji pengangguran.
Memang diperuntukan bagi yang belum bekerja, tapi fungsinya sebagai penunjang selama proses membentuk keahlian diri sebelum terjun ke dunia kerja.
"Pra kerja itu menyiapkan mereka agar bisa masuk ke lapangan kerja. Tapi harus ikut pelatihan dulu. Jadi bukan unemployment benefit, tapi benar-benar menyiapkan orang ke pasar kerja," ujar Bambang dalam wawancara dengan Kompas.com, Kamis (13/6/2019).
Nantinya, kartu Pra Kerja ini bisa digunakan untuk kursus.
Kartu Pra Kerja nanti diserahkan kepada penyelenggara kursus dan biayanya ditanggung negara melalui kartu sakti itu.
Selesai program pelatihan keterampilan itu, lulusannya akan mendapatkan sertifikat.
Kartu Pra Kerja akan menyasar buruh yang terkena PHK atau pemutusan hubungan kerja dan para pencari kerja.
"Mereka para pekerja yang membutuhkan upskilling juga dapat," ujar Ida di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2019).
Rencananya, pemerintah akan menargetkan dua juta pekerja akan masuk dalam program ini.
Baca: Heboh Kartu Surga Rp 250.000 Janjikan Dunia-Akhirat, Sosiolog: Perlu Edukasi, Bukan Disesat-sesatkan
Baca: Duh, Kok Tega Benar, Ibu Muda Rela Jual Anak Kembarnya agar Bisa Beli HP Baru dan Bayar Kartu Kredit
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kartu Pra Kerja dibagikan kepada para pengantin baru yang masuk kategori miskin.