Ide untuk menciptakan LSM Kreuzberg Initiative Gegen Antisemitismus (KIgA) bermula dari dapur apartemen yang digunakan Demiral bersama dengan teman jurnalisnya, Doris Akrap dan Deniz Yücel.
Yücel dilaporkan sempat dipenjara pada tahun 2017 di Turki selama lebih dari setahun lantaran tuduhan melakukan spionase.
Pada tahun 2000an, antisemitisme tak hanya menjadi topik di Negara Jerman, melainkan juga Turki.
Tanggal 15 November 2003, dilaporkan dua bom meledak di depan sinagog di Istanbul, Turki.
Kejadian ini menewaskan 24 orang dan berdampak pada Demirel saat menceritakannya.
"Serangan ini berdampak pada kami," kata Demirel. "Kami tidak ingin diam tentang hal itu." imbuhnya.
LSM yang ia bentuk kemudian pada perjalanannya mengalami perkembangan.
Lima belas tahun berlalu, LSM KIgA menjadi pusat pendidikan yang dikenal untuk memerangi antisemitisme dan islamofobia di masyarakat Jerman.
"Saat itu banyak yang berbicara tentang antisemitisme di antara para migran," kata Demirel. "Itu mirip dengan berapa banyak orang yang sekarang berbicara tentang antisemitisme di antara para pengungsi. Jadi, penting bagi kita untuk menempatkan diri dalam posisi menentang."
Demirel khawatir akan adanya antisemitisme baru yang oleh beberapa media di Jerman disebut diimpor dari konflik Suriah dan di beberapa negara-negara Arab.
Tak hanya itu, dilaporkan telah datang lebih dari satu juta pengungsi/imigran di Jerman sejak tahun 2015.
"Hari ini kita harus sangat berhati-hati berbicara tentang antisemitisme Muslim, karena ada juga gelombang gerakan sayap kanan dan fokus utama mereka adalah sentimen antimuslim," kata Demirel.
Menurut Demiral, dirinya ingin mendefinisikan Muslim sebagai mitra dalam perang melawan antisemitisme.
"Sebagai minoritas agama, Muslim dan Yahudi memiliki banyak kesamaan," kata Demirel.
Dilaporkan pada Oktober 2019, terjadi penyerangan di sebuah sinagog di Kota Halle, Jerman.
Penyerangan dilakukan oleh seorang pria bersenjata yang membunuh dua orang usai gagal masuk ke bangunan ibadah tersebut.
Penyerang tersebut mengaku mempunyai motif antimuslim dan antisemitisme.